All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 2291 - Chapter 2300

Tatapan para pasukan Negara Yumai itu membuat Lilian dan lainnya merasa sangat ketakutan.Lilian menyentuh jimat pelindung di sakunya, lalu berdiri di paling depan dan berucap, "Nggak. Bu Kinsella, Brianna, kalian sembunyi di belakangku. Aku punya jimat pelindung yang diberikan Pak Tirta. Mungkin jimat itu bisa melindungi kita dari serangan mereka!"Hanya saja, Lilian tidak tahu jimat pelindung yang diberikan Tirta bisa menahan serangan peluru atau tidak. Bukan hanya Lilian, bahkan Kinsella dan Brianna juga sangat khawatir. Seketika mereka bertiga tampak panik.Cola menggeram, tetapi dia tidak berani maju karena takut dengan jumlah pasukan Negara Yumai yang banyak.Salah satu pilot pesawat tempur tertawa senang dan berseru setelah mendengar perkataan Lilian, "Tadi dia menyebut Pak Tirta! Sepertinya tebakanku benar, mereka bertiga memang berhubungan dengan Tirta!"Pilot lain menanggapi, "Baguslah kalau begitu! Setelah menangkap mereka, kita pasti bisa mendesak Tirta meninggalkan puncak

Lilian dan lainnya tidak tahu kehebatan anjing hitam. Mereka buru-buru mendesaknya."Anjing hitam, jangan paksakan dirimu! Mereka punya senapan! Kamu pasti ditembak mati sebelum mendekati mereka!""Selain itu, mereka juga menyuruh pasukan lain datang. Sekarang situasinya sangat berbahaya.""Sebaiknya kamu naik ke puncak gunung secepatnya untuk memanggil Pak Tirta."Lilian juga merasa sedih dan kecewa saat melihat hanya anjing hitam yang datang. Dia membatin, 'Pak Tirta cuma mengutus anjing peliharaannya. Apa dia nggak ... menganggap kami penting?'Kemudian, Lilian berpikir lagi, 'Mungkin Pak Tirta punya urusan penting. Kalau nggak, dia pasti turun gunung untuk menemuiku.'Begitu berpikiran seperti ini, kesedihan Lilian langsung sirna.Anjing hitam makin merasa sakit hati. Dia mendengus dan membalas, "Dik, jangan meremehkanku. Hari ini, aku akan tunjukkan kehebatanku!"Anjing hitam meraung, lalu menerjang para pasukan Negara Yumai itu.Awalnya, para pasukan Negara Yumai ketakutan seteng

Affan tersenyum antusias, dia seperti menemukan mangsa yang disukainya. Affan melambaikan tangannya sambil berkata, "Aku sudah temukan mereka! Para wanita itu ada di sana, jaraknya sangat dekat! Bagi 500 orang untuk kejar mereka secepatnya, pasti nggak butuh waktu lama untuk mengejar mereka!"Affan menegaskan, "Ingat, jangan bunuh para wanita itu! Aku masih ingin memanfaatkan mereka.""Siap!" sahut para bawahan.Lima ratus pasukan Negara Yumai langsung maju untuk mengejar Lilian dan lainnya dengan mengikuti arah yang ditunjuk Affan.Sementara itu, Lilian, Brianna, dan Kinsella hanya wanita biasa. Biarpun anjing hitam yang memimpin jalan, ketiga wanita itu sangat lemah. Jadi, mereka kesulitan melewati jalan gunung.Affan tetap menggunakan teropong untuk mengawasi situasinya. Dia membatin, 'Um ... dilihat dari situasinya, kemungkinan besar bawahanku bisa menangkap para wanita itu sebelum Pak Ernesto datang.'Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki segerombolan orang. Selain itu, terdenga

"Kemungkinan besar anjing sialan itu berubah bentuk pasti karena menghadapi pasukan Negara Yumai. Lilian dan lainnya cuma manusia biasa. Entah anjing sialan itu bisa melindungi keselamatan mereka atau nggak," lanjut Tirta.Tirta masih ragu-ragu. Dia ingin turun gunung untuk melihat kondisinya dan membantu anjing hitam. Namun, Tirta tetap tidak bisa melupakan kebaikan dan pesan Genta saat melihat ke kawah. Dia benar-benar dilema.Tirta mendesah, lalu berucap, "Kalau tingkat kultivasiku lebih tinggi dan cakupan kesadaran spiritualku lebih luas, aku bisa mengendalikan Pedang Terbang ke tempat yang jaraknya lebih jauh. Aku bisa membantu Lilian dan lainnya tanpa harus turun gunung."Kekuatan Formasi Naga Api terlalu mengerikan. Tirta bukan tidak ingin menggunakan formasi ini untuk menyelamatkan Lilian dan lainnya, dia takut serangan formasi tidak sengaja melukai mereka. Jadi, dia tidak menggunakan formasi ini.Tiba-tiba, terdengar suara mendesing di langit. Suara benda itu sangat kencang da

Anjing hitam melompat ke depan Lilian dan lainnya, lalu berpesan, "Aku merasakan banyak orang datang. Kalian cari tempat untuk bersembunyi. Aku baru bawa kalian naik gunung setelah membereskan mereka.""Ada yang datang? Tapi, kenapa kita ...," timpal Lilian. Dia dan Brianna berhenti bercanda.Sebelum menyelesaikan perkataannya, Lilian memandang ke arah anjing hitam pergi. Ternyata memang ada ribuan pasukan Negara Yumai yang buru-buru mendekat.Salah satu orang Negara Yumai berteriak, "Pak Affan, kami sudah temukan beberapa wanita itu! Mereka ada di depan. Apa kami mau langsung tembak mereka?"Affan menyahut, "Jangan tembak mereka dulu sekarang. Pak Ernesto mau kita menangkap mereka hidup-hidup.""Siap!" sahut para bawahan.Affan menegaskan, "Kalian semua harus bergerak cepat! Pokoknya kalian harus menangkap mereka hidup-hidup! Cepat!"Setelah itu, segerombolan orang berpencar. Mereka mengepung Lilian dan lainnya dari berbagai arah. Affan yang ingin hidup berteriak dengan keras. Ekspres