Pintu utama terbuka perlahan. Yura bersembunyi sedikit di belakang Michael, jantungnya berdebar dengan sangat cepat. Dari ruang tamu terdengar suara detak jam dinding, seolah setiap detiknya menambah ketegangan.Kiara duduk di sofa, tangan terlipat di dada, wajahnya dingin. Tatapannya menusuk tajam begitu melihat pasangan itu masuk.Sementara Rizky duduk di sebelahnya, tenang, bahkan tersenyum tipis seakan tidak terjadi apa-apa.“Jam berapa ini, Yura?” suara Kiara terdengar tegas, nyaris tanpa intonasi.Yura menelan ludah, kepalanya otomatis menunduk. “Ma-maaf, Mommy…”Michael dengan santainya tetap menggenggam tangan Yura. “Jangan marahin Yura, marahin aku aja. Semua ini idenya aku.”“Memang seharusnya begitu,” Kiara melotot, lalu mengalihkan tatapan ke Yura. “Tapi kamu juga, Yura. Sudah besar, harusnya tahu kalau Michael kabur, jangan ikut-ikutan!”Michael langsung nyengir. “Kalau aku kabur sendiri, itu bukan kabur namanya, Tante.”Yura semakin pucat, wajahnya panas karena malu. Tap
Last Updated : 2025-10-02 Read more