Share

Bab 664

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-02 22:16:43

Jam dinding ruang tamu sudah menunjukkan pukul 21.00 ketika sebuah mobil berhenti di depan rumah mewah milik Rizky.

Yura masih duduk di dalam mobil. Meskipun pintu mobil sudah dibuka Michael. Jantungnya berdebar dengan cepat. Apa lagi ketika membayangkan Rizky marah kepadanya.

"Sayang, ayo kita turun." Michael berkata sambil memandang Yura.

"Mas, gimana kalau Daddy nanti marah? Mana handphone tadi handpone aku sama Ais. Jadi kan Daddy nggak bisa hubungi aku."

"Tidak apa-apa, aku yang akan bertanggung jawab. Karena aku yang membawamu."

Dengan jantung yang berdebar-debar Yura turun dengan wajah pucat pasi. Tangannya menggenggam erat tas belanjaan, sementara kakinya agak gemetar. Ia menatap ke arah pintu rumah dengan panik.

“Mas… ini udah jam sembilan malam. Kalau mommy dan Daddy marah gimana?” suaranya bergetar.

Michael terlihat santai sambil menaikkan langan kemejanya. “Ya biarin aja marah. Itu kan hak mereka.”

“Mas!!” Yura langsung menoleh dengan wajah kalut. “Kalau sampai lamaran M
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dea Elvaretta
Ceritanya makin maksa biar panjang~
goodnovel comment avatar
Sakura Sakura
ayoo kk lamaran trs nikah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 694

    Drone berhenti dengan sangat pelan tepat di depan mobil hitam yang sudah terparkir di balik deretan pohon pinus, sekitar dua kilometer dari vila.Udara malam terasa menusuk tulang, tapi hanya satu orang yang tampak benar-benar kesal: Samuel.Ia memandang Michael dengan dahi berkerut. “Seharusnya drone tidak perlu terbang sejauh ini,” gerutunya. “Aku hampir kehilangan sinyal!”Michael hanya tersenyum lebar, turun dengan tenang. Setelah itu ia menundukkan tubuhnya, agar Yura bisa turun dengan mudah.“Alatmu ini masih dalam tahap uji coba, kan? Jadi anggap saja aku berbaik hati jadi kelinci percobaannya,” ucapnya santai sambil menepuk bahu Samuel.Samuel memutar bola matanya. “Kelinci percobaan tidak biasanya berciuman di udara, Michael.”Yura menunduk, wajahnya memerah. “Aku juga bilang begitu… tidak perlu sejauh ini,” katanya pelan, masih berusaha mengatur napas setelah udara dingin di ketinggian. Nafasnya naik-turun cepat, dan wajahnya tampak pucat.“Calon suamimu yang ingin terbang l

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 693

    Michael menegang. Leonard muncul dari pintu kamar Yura, berjalan tenang, tangan santai. Di belakangnya, dua figur tegap muncul, wajah mereka datar, senjata terjaga.Leonard tersenyum miring, menepuk bahu seorang anak buahnya. “Mereka berani itu yang membuatnya menarik.”Leonard memang terkenal rada gila dan suka bermain-main. Namun hal ini yang membuat Michael kesal.Michael melangkah menghalangi tubuh Yura. Matanya redup seperti bara. “Turunkan senjatamu, Leo. Kita bisa selesaikan ini tanpa darah.”Leonard mencondongkan badan, matanya menyapu ruangan. “Kau selalu optimis. Tapi begitu kau bergerak, kau kehilangan hal-hal yang paling kau sayangi.” Ia melambaikan tangan ke arah petugasnya. “Ambil mereka.”Michael tersenyum samar. Ia berbisik kepada Yura. "Naik ke atas punggung ku."Yura sangat takut, namun tetap saja menurut. Ia naik ke atas punggung Michael yang membungkuk. "Sialan, kau ingin pamer kemesraan?" Leonard berkata dengan kesal. Di saat seperti ini, Michael masih saja menge

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 692

    Kabut di sekitar villa semakin tebal. Meskipun sudah memakai jaket kulit, namun wajah serta telapak tangan tetap saja terasa sangat dingin. Michael dan Samuel bergerak cepat, tubuh mereka nyaris menyatu dengan bayangan pohon-pohon pinus.Setiap langkah terasa seperti perjudian antara hidup dan mati.Hanya suara gesekan sepatu dengan tanah dan hembusan napas mereka yang terdengar samar.Samuel menatap layar kecil di pergelangan tangannya. Garis-garis biru bergerak halus, peta hidup dari seluruh penjaga yang berpatroli di area vila.“Empat orang di sisi timur, dua di balkon atas, satu di dekat generator,” bisiknya pelan.“Kalau kita melangkah sepuluh meter lagi, mereka bisa mendengar detak jantungmu.”Michael menoleh singkat, ekspresinya dingin tapi tegang. “Aku tidak akan membiarkan mereka mendengarnya.”Dalam sekejap, ia mengeluarkan pisau hitam kecil dari dalam saku rompinya, senjata tanpa pantulan cahaya, tajam dan senyap.Langkah-langkah mereka berhenti tepat di balik pagar kawat.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 691

    Suara roda pesawat yang menyentuh landasan terdengar berat dan panjang. Lampu-lampu landasan memantul di jendela kabin, menandai bahwa pesawat baru saja mendarat di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Michael melepas sabuk pengamannya bahkan sebelum pesawat benar-benar berhenti. Sementara di kursi seberangnya, Samuel masih memantau layar hologram kecil di tangannya, menampilkan peta tiga dimensi kota Bandung, dengan beberapa titik berwarna merah yang berkedip. “Aku sudah aktifkan sistem pelacak dari jaringan lokal,” ucap Samuel cepat, suaranya rendah tapi tegas. “Sinyal dari alat pengaman di anting Yura masih stabil. Tapi tekanan nadinya meningkat hampir dua kali lipat dari normal. Dia tidak tidur.” Michael mengerutkan kening. Jemarinya mengepal kuat di atas lutut. “Sudah hampir tengah malam di sana… dia pasti ketakutan.” Tanpa menunggu instruksi apa pun, Michael berdiri dan mengambil jaket hitamnya. Langkahnya cepat, tajam, seperti pria yang tahu waktu tak b

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 690

    Hening. Begitu pintu kamar tertutup, suara derit kecil dari engsel membuat bulu kuduk Yura meremang. Leonard berdiri di ambang pintu, punggungnya bersandar santai pada kusen kayu, tatapannya menelusuri wajah Yura dengan pandangan yang sulit ditebak. Senyum miring terlukis di bibirnya. “Ternyata selera si Michael itu… sangat bagus,” ucapnya dalam bahasa Inggris yang terdengar halus namun dingin. “Pantas saja dia tidak pernah tertarik pada wanita manapun. Rupanya dia sudah memiliki gadis secantik kau.” Yura hanya diam. Tatapannya menatap lurus ke arah pria itu, mencoba menyembunyikan ketakutan yang perlahan merayap di dadanya. Leonard berjalan beberapa langkah mendekat, suaranya tetap tenang. “Apa kau tahu, Yura? Ada begitu banyak wanita yang menginginkan Michael. Mereka rela melakukan apa saja… bahkan menghancurkan diri sendiri hanya untuk menarik perhatiannya.” Nada bicaranya seperti seseorang yang sedang bercerita, bukan mengancam. Namun di balik kelembutan suaranya, ada ha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 689

    Angin di luar villa berhembus lembut.Yura berdiri di dekat jendela, memandang ke luar. Dua pria berseragam hitam tampak berjaga di halaman depan, tapi anehnya… mereka tidak terlihat seperti penjaga. Lebih seperti pengamat.Mengapa penjagaannya tidak seketat yang kubayangkan? batinnya bertanya.Ia melangkah perlahan ke meja kecil di sudut ruangan, mengambil cangkir teh yang sudah dingin. Dalam ketenangan itu, dadanya terasa sesak, seperti ada sesuatu yang menatapnya dari kejauhan.Lalu… suara kecil terdengar.Bukan dari arah pintu, bukan dari luar. Tapi dari telinganya sendiri.“Yura, ini aku… Samuel.”Yura terhenti. Matanya membulat, napas tercekat. Ia menatap ke kanan–ke arah anting kecil berbentuk bunga yang menempel di telinganya.“Coba jangan bicara,” suara itu terdengar lagi, tegas namun terkendali. “Di dalam kamarmu ada CCTV tersembunyi. Jangan menunjukkan reaksi apapun. Pura-pura saja sedang menikmati teh. Kau sedang dipantau, jadi jangan bertindak mencurigakan.”Degup jantung

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status