Hanya TipuanArsen melihat Alana dari kejauhan, matanya menyiratkan kekhawatiran, namun dia berusaha tenang, karena semua ini adalah bagian dari rencana besar mereka. Semuanya hanya tipuan mata, terlihat seperti itu, namun tidak dengan aslinya. Semuanya sudah mereka persiapkan, Arsen harus tenang dan percaya pada Alana.“Aku antar pulang, sepertinya kamu ma-buk,” ucap Ardian.“Apa? Ma-buk? tidak, aku tidak ma-buk, aku hanya sedikit pusing, pusing, bukan ma-buk,” ucap Alana.“Apa kamu sering minum?” tanya Ardian seraya melangkah pelan menuju ke arah mobilnya terparkir.“Minum? Tentu saja, aku rajin minum air putih, itu harus, supaya tetap sehat,” ucap Alana.“Ah, kamu benar benar ma-buk,” ucap Ardian.“Ma-buk? mana mungkin, aku tidak pernah menyentuh alko-hol setetes pun, tidak boleh,” ucap Alana seraya menggerakan jarinya di depan Ardian.“Apa kamu tidak tahu kamu baru saja meminumnya? kamu harus lebih berhati hati,” ucap Ardian yang memegang tubuh Alana dengan kencang.“Baiklah pak A
Terakhir Diperbarui : 2025-07-30 Baca selengkapnya