Edward langsung berlutut di lantai, lalu mengetukkan kepalanya ke lantai. “Papa, aku mohon sama kamu. Berhubung aku itu anak kandungmu, mohon lepaskan aku. Masalah cucu itu tergantung takdir. Aku juga nggak bisa ambil keputusan, Papa!”Air mata Omran memburamkan tatapannya. “Edward, aku ingin panggil kamu Papa ….”Edgar tidak bisa menahan dirinya dan spontan tertawa.Raut wajah Fakhri langsung berubah muram. Dia langsung menendang putranya hingga masuk ke dalam ruangan!Fakhri menjerit dengan suara sangat keras, “Masih bisa-bisanya kamu tertawa. Coba kalian berdua lihat dengan baik bagaimana kalian mendesak kami berdua!”“Edgar, kamu berlutut bareng Edward sana! Dengarkan nasihat sama-sama!” Pada saat ini, kedua pria bernasib sama saling bertatapan. Edward pun menggeser dirinya ke sebelah. “Ayo, Sahabatku, kita mesti berbagi suka dan duka bersama.”Lantaran tidak bisa menghindar, Edgar terpaksa mengalah! Di lantai bawah, para ibu-ibu sedang berebut untuk membaca laporan hasil tes DNA
Read more