Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 2171 - Bab 2180

Di dalam kamar lain, Shane sedang diinfus. Setelah suster meninggalkan tempat, Julia duduk di samping ranjang sembari menceramahinya, “Shane, kamu lupakan Tiara saja. Dulu saat Andrew nggak menerima Tiara, setidaknya kamu masih ada sedikit harapan.”“Tapi sekarang Andrew sudah berubah. Dia tiba-tiba ingin bersama Tiara. Kamu sudah nggak ada harapan lagi. Mereka berdua itu saling menyukai satu sama lain. Keberadaanmu itu mubazir. Kamu nggak akan bisa masuk ke dalam hubungan mereka. Kalau kamu terus menyukai Tiara, kamulah yang akan menderita!”Shane tidak menjawab, seolah-olah tidak kedengaran ucapan Julia saja. Dia menatap ke luar jendela dengan raut tanpa ekspresi sembari memikirkan sesuatu.Pada saat ini, Julia hendak berbicara lagi. Diandra pun mengerutkan keningnya sembari menggeleng. Dia sedang memberi isyarat dengan tatapannya, ‘Biarkan Shane tenangkan dirinya.’Hati Julia terasa tidak nyaman. Dia berdiri, lalu berjalan keluar kamar pasien.Diandra ikut keluar untuk membujuknya,

Yang sedang Naomi tonton saat ini adalah video yang berhubungan dengan pengakuan kekalahan Negara Horea.Asosiasi Seni Bela Diri Horea bersuara, ketua asosiasi turun tangan langsung ke atas pentas dengan sangat berwibawa. Jelas sekali dia sedang menunjukkan sikap “aku mengakui kekalahanku dan aku merasa bangga"!Caden bertanya, “Apa yang bisa dibanggakan?”Naomi menggigit bibirnya dengan tidak berdaya, lalu berkata, “Mereka bilang Hayden adalah keturunan negara mereka. Mereka nggak malu untuk kalah terhadap orang sendiri.”Caden mendengus dingin. “Orang Negara Horea memang nggak tahu malu. Boleh dikatakan mereka orang nomor satu yang nggak tahu malu di dunia ini!”Kening Naomi berkerut. “Mereka malah bilang mereka sudah menemukan bukti kuat, yang bisa membuktikan Hayden itu anggota mereka! Hanya saja, demi melindungi identitas Hayden, bukti itu nggak boleh dipublikasikan! Apa mereka benar-benar tahu Tuan Hay itu Hayden?”Caden menggigit bibirnya. “Kalau mereka tahu, mereka pasti sudah

Caden tersadar dari lamunannya. Dia duduk di atas batu, lalu menyalakan sebatang rokok. Dia tidak bermaksud untuk mengenang masa lalu. Dia merokok sesaat, lalu langsung bertanya, “Apa yang kamu ketahui mengenai Baby?”Harlan merasa tidak senang. “Bisa nggak kamu jangan merusak suasana? Aku traktir kamu makan ubi untuk mengenang kembali kehangatan di masa lalu. Kamu jangan ungkit orang lain.”Caden menatapnya dengan dingin, lalu mengetuk abu rokok. “Kamu mau ngomong atau nggak?”Raut wajah Harlan menjadi muram. Dia berjongkok di tempat bagai sedang ngambek saja. Dia pun mengupas sepotong ubi yang panas itu. Setelah makan sesuap, dia berkata, “Nggak seenak yang kita makan sebelumnya. Sepertinya bukan orang saja yang sudah berubah, bahkan barang juga bisa berubah.”Caden tidak menimpali. Harlan yang merasa marah itu pun membuang ubi yang dipanggangnya dengan susah payah! Harlan menepuk-nepuk abu di atas tangannya, lalu memalingkan kepalanya untuk menatap Caden. “Ada kabar gembira, mereka

Naomi menjulingkan bola matanya ketika melihat interaksi ayah dan putri itu. Dia memang tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Caden terhadap Baby, tapi dia juga tahu bagaimana Caden membujuk Baby.Sekarang, Caden malah meniru Dylan yang tidak masuk akal itu. Dia bahkan mulai diam-diam mengerjakan tugas matematika Baby! Hanya saja, hal yang paling aneh adalah kemajuan matematika Baby sangat cepat dalam belakangan waktu ini.Mereka sekelas total memiliki 25 murid. Dalam tiga ujian mingguan terakhir, Baby pun menduduki peringkat terakhir. Namun pada ujian terakhir, Baby malah masuk lima besar! Semua itu benar-benar tidak mudah bagi Baby!Caden merasa bangga hingga memamerkan ke semua orang. Dikira orang-orang, putri mereka pintar dalam belajar dan menduduki juara pertama di seluruh kota saja! Dylan merasa terharu langsung memesan sebuah lapangan kelinci untuk Baby.Peternakan kelinci kecil itu berada di kawasan vila yang sangat mahal, dengan petugas khusus yang membersihkan sehingga sel

Pada saat yang sama, di rumah sakit.Beberapa teman Tiara telah mendengar kabar Tiara terluka. Mereka pun datang untuk menjenguknya. Begitu melihat Andrew, mata mereka semua spontan terbelalak lebar!Jarang-jarang mereka bisa melihat pria tampan seperti ini. Mereka mengamati Andrew. Pertama-tama, mereka merasa terkejut dengan postur tubuh dan wajah Andrew, kemudian mereka pun merasa bingung. Bukannya Tiara sedang berkencan dengan Shane? Siapa pula pria tampan di hadapan mereka ini?Mereka tumbuh besar bersama Tiara di sebuah halaman. Mereka tergolong teman sejak kecil, itulah sebabnya semua kenal dengan Shane. Hanya saja, mereka semua tidak kenal dengan Andrew. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.Ketika melihat Andrew merasa canggung karena ditatap terus, Tiara pun memperkenalkan, “Andrew, semua ini temanku. Kita sudah tumbuh besar di halaman sejak kecil.”Andrew menatap mereka dengan mengangguk sopan. Dia sedang memberi salam.Ada yang bertanya pada Tiara, “Tiara, jangan cuma p