All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 1201 - Chapter 1210

Menyaksikan kesuksesan Huang Dali, gelombang senyum bersemangat menyebar di antara para penonton. Soong Zeming berseru dengan antusias, "Pelindung Huang, teruskan. Jangan berhenti sekarang!" "Tepat, teruskan!" Kerumunan bergema, semangat mereka melonjak. "Hahaha, yah, jika itu konsensusnya, aku akan dengan rendah hati mematuhinya," Huang Dali meraung tertawa, lalu melompat ke langit, mendarat dengan cekatan di pilar batu berikutnya. Ding Ruhong memproyeksikan pikirannya kepada kelompok itu, "Kita semua harus mengerahkan upaya maksimal kita untuk membantu Pelindung Huang dalam perpaduannya." "Mengerti," datang tanggapan terpadu. Wajah Huang Dali mengambil ekspresi serius. Tingkat kedua belas dari Api Ilahi Awan Merah mungkin bukan puncak di dalam Aula Api Ilahi, tetapi bagi para pengikut Sekte Awan Merah, itu hampir tidak dapat dibedakan dari yang tertinggi. Tingkat kedua belas adalah, bagaimanapun juga, puncak fusi yang dicapai dalam sejarah sekte. Zenith sejati hanya dicapai

Ding Ruhong mendidih karena marah, "Zhu Yuntong, kamu jelas-jelas memasang jebakan untuk kami. Hu Fei tidak harus bersumpah seperti itu selama pertandingannya, tetapi Anda dengan mudah melakukannya selama pertandingan Anda. Sudah jelas kamu merencanakan melawan kami." Satu per satu, yang lain menyadari apa yang terjadi dan kemarahan mereka menjadi tidak terkendali. Mereka tidak mengantisipasi kedengkian Zhu Yuntong—tidak hanya terhadap Huang Dali tetapi juga terhadap mereka. Lee Xue'er mengejek, "Pelindung Ding, tuduhanmu tidak berdasar. Pertandingan itu hanya antara Huang Dali dan saya, namun Anda memilih untuk secara diam-diam membantunya. Itu saja tidak adil. Sekarang, Sumpah Hati Dao telah menjadi bumerang, dan itu adalah hasil langsung dari tindakan Anda sendiri. Menyalahkan saya sekarang adalah puncak dari rasa tidak tahu malu!" Kerumunan terdiam, tidak dapat berdebat—mereka memang diam-diam membantu Huang Dali, mengorbankan keadilan. "Ah... Bantu aku..." Jeritan memenuhi u

Zhou Songming mengangguk, "Karena kita turun ke api ilahi terakhir dan paling kuat, saya sarankan kita semua naik bersama dan mencoba fusi secara bersamaan. Mari kita lihat siapa yang bisa sukses atau bertahan paling lama. Dengan begitu, tidak peduli siapa yang menang, tampaknya itu yang adil. Bagaimana menurut pendapatmu?" Xi Feng terkekeh, "Aku suka idenya. Ini adalah penghemat waktu, dan saya bisa masuk." Saat itu, suara Lee Xue'er bergema di benaknya melalui Token Patriark, "Xi Feng, apakah kamu percaya diri? Iman Zhou Songming adalah esensi yang hampir murni; dia kemungkinan akan bertahan cukup lama. Mungkin aku harus menangani putaran terakhir sebagai gantinya." Tingkat tertinggi dari Api Jahat Awan Merah sangat tangguh. Bahkan dengan pemahaman Xi Feng tentang esensi iman, perpaduan yang sukses adalah tugas yang berat, mendorong kekhawatiran Lee Xue'er. "Jangan khawatir, Nona Xue. Bahkan jika saya tidak yakin akan sukses, mengalahkan Zhou Songming seharusnya tidak menjadi ma

Melihat situasi yang terungkap, Xi Feng tidak bisa menahan diri untuk tidak mencela dirinya sendiri. Pengabaikan itu tidak dapat dimaafkan, akibat langsung dari kegagalannya untuk memahami musuhnya secara menyeluruh. Itu membuatnya dirugikan. Pada saat itu, pikirannya berlomba mencari solusi. Dia memutuskan untuk menggunakan kemampuan pemindaiannya untuk dengan cepat membedakan metode perlawanan orang lain, berharap dia bisa menirunya dan menutup kesenjangan dengan Zhou Songming. Bertekad, Xi Feng berkonsentrasi dan memulai pemindaian komprehensif Zhou Songming. "Bergemuruh..." "Bergemuruh..." Tingkat tertinggi dari Api Jahat Awan Merahmeraung seperti guntur, apinya tanpa henti naik lebih tinggi. Sekarang, itu telah benar-benar menelan pilar besi ketiga belas, kelebihannya tumpah dan naik ke dua belas. Dengan menghela nafas berat, Xi Feng meratapi situasinya. Zhou Songming tampaknya secara pasif mengendarai undulasi Api Jahat Awan Merah, tidak tergoyahkan seperti kura-kura, tan

Dengan suara keras, Zhou Songming mendarat di hadapan kerumunan, tubuhnya dilalap api. "Pelindung Zhou..." "Pelindung Zhou, bagaimana kau bisa keluar?" Kemunculan Zhou Songming yang tiba-tiba mengejutkan semua orang. Ding Ruhong, khususnya, memasang ekspresi muram. Bagaimana Zhou Songming bisa muncul? Dan Hu Fei masih belum terlihat. Apakah ini semacam lelucon? Mengusir api dengan lambaian tangannya, Zhou Songming berbalik untuk bertanya kepada Ding Ruhong, "Pelindung Ding, apakah Hu Fei sudah muncul? Atau sudah musnah?" Sebelum Ding Ruhong sempat menjawab, Fu Yuanying menyela, "Pelindung Zhou, bagaimana kau bisa keluar? Hu Fei belum muncul; tentu saja dia tidak mati? Keluar lebih awal, apakah itu menyiratkan..." Implikasinya jelas tanpa menyelesaikan kalimat—mereka telah kalah. Wajah Zhou Songming memucat memikirkan hal itu. Sungguh tak terbayangkan. Ia sendiri hampir tak mampu bertahan. Mengingat kondisi Hu Fei yang jauh lebih buruk saat itu, mustahil ia masih berada di da