All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 1211 - Chapter 1220

Setelah mendapat izin dari Zhang Yueshan, Xi Feng menjentikkan jarinya, dan sebuah layar holografik muncul di hadapan para penonton. Tak lama kemudian, layar tersebut menampilkan Xi Feng dan Lee Xue'er yang kembali ke Aula Api Ilahi setelah pembaptisan. Wajah Ding Ruhong dan rekan-rekannya muram melihat pemandangan itu. Bagaimana mungkin? Tak heran Hu Fei tetap tenang; ia punya kartu as di balik lengan bajunya. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Bagi Xi Feng, menghasilkan gambar-gambar ini adalah tugas yang mudah. Kemampuan pemindaiannya setara dengan kamera, yang mampu menggandakan rekaman apa pun. Yang ia butuhkan hanyalah menerapkan beberapa batasan, mengambil frame yang diperlukan, dan menyajikan kebenaran yang tak terbantahkan. Ia bisa saja menghindari tontonan ini, cukup menyerahkan bukti kepada Zhang Yueshan secara pribadi. Namun, ia mempertimbangkan kembali, karena tahu Ding Ruhong adalah ajudan kepercayaan Zhang Yueshan. Pertukaran pribadi kemungkinan besar hanya akan

Menyaksikan pemandangan itu, Fu Yuanying dan rekan-rekannya berteriak ketakutan, "Pelindung Hu, kami akan melakukan apa pun yang kau minta, tapi kumohon, jangan ubah kami menjadi boneka!" Boneka tak lebih dari mayat tanpa jiwa, hidup namun tanpa pikiran pribadi. Apa bedanya dengan mati? Mereka lebih memilih mati daripada menjadi boneka. Namun, Xi Feng acuh tak acuh terhadap permohonan mereka. Ia dengan mudah mengangkat Fu Yuanying, yang paling dekat dengannya, dan memulai proses hipnosis. Karena Fu Yuanying dan yang lainnya belum semaju Ding Ruhong dalam kultivasi mereka, Xi Feng dengan cepat menghipnotis mereka satu per satu. "Semuanya baik-baik saja sekarang. Mereka semua telah berubah menjadi boneka, dan kita hampir membasmi potensi ancaman," Lee Xue'er mendekati Xi Feng dan menghela napas lega. Xi Feng membalas senyumnya, "Memang, sekarang mereka bisa menjadi sekutu kita. Mereka akan membantu kita dalam berbagai tugas dan memberi kita keuntungan yang cukup besar." Setelah i

Seiring kerumunan yang semakin banyak di sekitar makam kuno, makam itu hampir dikelilingi oleh para kultivator. Menyadari hal ini, Xi Feng bertukar anggukan dengan Lee Xue'er. Mereka berdua menggunakan Teknik Penyembunyian Napas untuk menyesuaikan kultivasi mereka hingga kira-kira lapisan kelima tahap Inti Emas. Meniru yang lain, mereka menyimpan pesawat terbang mereka dan menunjukkan kehadiran mereka. Para biksu di dekatnya, yang tidak menyadari kehadiran Xi Feng dan Lee Xue'er sebelumnya, terkejut melihat kemunculan mereka yang tiba-tiba dan diam-diam bergeser menjauh. Mereka semua sebelumnya telah mengamati area tersebut dengan indera ilahi mereka. Seandainya Xi Feng berniat melakukan serangan mendadak, serangan itu akan sangat efektif. Oleh karena itu, menjaga jarak tampaknya merupakan pilihan yang lebih bijaksana. Tanpa menarik perhatian, Xi Feng mengaktifkan Energi Dragonisasinya dan mulai mengamati sekeliling. Pemandangan itu membuatnya terkejut. Para kultivator itu tangg

"Tenang saja, kau sudah memperingatkanku sebelumnya. Kekeraskepalaanku sendirilah yang tidak mengindahkan nasihatmu, dan aku pasti tidak akan menyakitimu sekarang..." Kultivator Inti Emas berwajah panjang itu tertawa getir saat api melahap tubuhnya. Rasa terkejut terpancar di wajah semua orang; mereka tidak menyangka kultivator Inti Emas berwajah panjang itu begitu teguh. Untuk menghindari menyakiti orang lain, ia memilih bakar diri daripada hidup. "Ahh..." Ini hanyalah apa yang bisa dilihat dari luar; seberapa jauh sebenarnya dari apa yang tersembunyi di dalamnya hanya bisa ditebak. Makam kuno itu mungkin penuh dengan hantu. Mengingat hal ini, bahkan jika harta karun memang ada di dalamnya, bagaimana mungkin mereka bisa masuk? Pikiran itu membuat semua orang menggigil tanpa sadar. Kemudian, seseorang memberikan saran, "Hantu-hantu ini kurang cerdas. Kita bisa menarik mereka keluar dan menghabisi mereka dalam kelompok. Berapa pun jumlah mereka, mereka pasti ada jumlahnya. Pada ak

Kultivator Roh Primordial Tikus Mondok menyadari para pengikutnya mulai berhamburan dan segera meninggikan suaranya, "Tenanglah, aku selalu senang membantu orang lain, dan aku tidak akan pernah mengkhianati kepercayaan kalian. Alasan aku mengumpulkan kalian semua adalah untuk bersatu dan melawan hantu. Jangan tertipu oleh kebohongan mereka. Lagipula, sekarang adalah waktu yang tepat untuk masuk. Jika kita melewatkan kesempatan ini, akan jauh lebih sulit nanti. Jangan ragu lagi—ikutlah denganku." Seorang kultivator Inti Emas, dengan mata berbinar, membungkuk sedikit dan berkata, "Maafkan aku, Senior. Aku ingin mencari cara lain untuk masuk." "Maaf, aku ada urusan lain yang harus diselesaikan dan belum bisa bergabung denganmu." "Maafkan aku, Senior, aku juga sedang sibuk dan benar-benar tidak bisa. Kuharap kalian mengerti..." Para kultivator lainnya mengikuti, dengan sopan meminta maaf sambil membungkuk. Dengan kisah peringatan yang masih segar dalam ingatan mereka, mereka tidak ak