Calvin Reed duduk waspada di sofa, jemarinya mengetuk sandaran lengan seirama dengan detak waktu. Wajahnya tetap tenang, meski telinganya jelas menangkap bunyi gesekan halus dari gagang pintu. Dahlia melirik panik, sementara Jill meluruskan punggungnya, seolah sudah siap menghadapi sesuatu.Pintu villa berderit terbuka perlahan. Bukan dengan keras, bukan pula terburu-buru. Justru gerakannya pelan, penuh kesengajaan, seperti seseorang yang tahu bahwa setiap detik keheningan adalah pisau yang bisa menusuk saraf penghuni rumah.Seorang pria masuk, langkahnya ringan namun berirama mantap. Ia mengenakan turtleneck hitam yang menempel erat di tubuh rampingnya, dipadu celana hitam rapi. Rambut pirang keemasan tersisir rapi, kontras dengan tatapan mata abu-abu yang dingin dan menghujam. Rahangnya tegas, dan senyum samar di bibirnya seperti ejekan yang sudah disiapkan.“Hmm… tempat yang nyaman,” ucapnya, suaranya rendah tapi cukup untuk memenuhi ruangan. Tatapannya bergulir dari Calvin, lalu s
Terakhir Diperbarui : 2025-09-01 Baca selengkapnya