Xiao Zhanfeng berdiri di tengah lantai hitam, tubuhnya tegap, napasnya perlahan kembali stabil. Namun, di balik ketenangan itu, ada kekacauan yang tersembunyi. Matanya menatap ke depan, tapi tidak fokus. Bukan karena kehilangan, bukan pula karena penyesalan, melainkan karena rasa sakit yang terus menggigit dari balik wajah tampannya.Dengan satu gerakan tangan, ia membentuk segel khusus. Segel itu berpendar merah darah, seperti pola kutukan kuno yang ditulis dengan darah binatang suci.Wajah itu berubah.Bukan perubahan biasa, bukan teknik ilusi.Retakan-retakan samar muncul di kulit wajah yang tampan itu, lalu bergeser perlahan, membuka lapisan palsu dan memperlihatkan kebenaran mengerikan yang tersembunyi di baliknya.Kulit wajahnya busuk, gelap seperti arang terbakar. Luka bakar menjalar dari pelipis hingga dagu, mengelupas seperti kulit mati yang membatu. Dagingnya terlihat seperti meleleh, menghitam dan berdenyut lembut, seolah setiap helai jaringan di dalamnya menyimpan dendam y
Last Updated : 2025-05-20 Read more