Tatapannya kembali beralih pada Xiao Lian, namun kali ini mengandung kedalaman yang berbeda. “Sekarang, temui dia, jika kamu memang menyukainya. Jangan sampai kamu menyesal, dan membuat dia tidak mengenalmu sama sekali. Karena tuan tahu, walaupun kamu berkata membencinya, dalam hatimu sudah ada namanya.” Mendengar itu, Xiao Lian menggelengkan kepalanya pelan. Tidak terburu, tapi meyakinkan. “Tuan, aku akan mendengarkan nasehat tuan, tapi aku juga tidak akan menghampirinya.” Suaranya terdengar lebih mantap dibanding sebelumnya, seolah keputusan itu bukan didorong oleh perasaan semata, melainkan telah melalui pertimbangan dalam diamnya selama ini. “Jika memang aku ditakdirkan bersamanya, semesta pasti akan menyatukan kita. Jika tidak ditakdirkan, kami tidak akan pernah bisa bersama. Namun, terima kasih, tuan, mulai sekarang, aku akan menghapus kebencian untuknya.” Nada bicaranya tulus, tidak berat, tidak pula tertekan. Ia tidak berbicara karena kalah, tapi karena telah memenangkan
Last Updated : 2025-06-19 Read more