Xiao Tian menatap keduanya sejenak, lalu tersenyum kecil. Senyuman itu tidak dibuat-buat, tapi tetap membawa kesan kehati-hatian. “Para senior, justru aku sangat berterima kasih. Jika tidak ada kalian, mungkin aku tidak akan mudah membunuh mereka bertiga. Sekarang, jika ada yang ingin senior sampaikan, senior bisa mengatakannya.” Nada bicara Xiao Tian tetap tenang, tapi tutur katanya terukur. Ia tidak sedang merendah secara berlebihan, namun juga tidak meninggikan dirinya. Kata-katanya dirangkai untuk merespon dengan adab, sambil tetap menjaga batas antara rasa hormat dan kewaspadaan. Senyum kecil itu bukan undangan untuk akrab, melainkan gerbang untuk membuka percakapan yang lebih dalam, selama tetap dalam bingkai saling menghormati. Wensha dan Zoulei saling pandang. Ada sinyal komunikasi tanpa suara di antara keduanya, sebelum akhirnya Wensha mengambil satu langkah ke depan. Gerakan kecil itu, satu langkah ke depan, dilakukan setelah ia yakin bahwa Xiao Tian memang membuka ruang
Terakhir Diperbarui : 2025-06-28 Baca selengkapnya