Surgawi kelima menatap Xiao Tian dengan tajam, namun pandangan itu tidak membawa tekanan, melainkan ketegasan yang terbungkus kelembutan. Sorot matanya menembus lapisan batin, seolah hendak memastikan bahwa yang ia hadapi bukan sekadar anak muda biasa, tetapi seseorang yang layak mendengar kebenaran yang akan ia ungkap. Di balik ketenangan wajahnya, tersimpan penilaian yang tidak bisa dianggap remeh. Ia bukan hanya melihat dengan mata, tetapi dengan naluri seorang pemimpin yang telah melewati zaman, ribuan pertarungan, dan keputusan-keputusan yang menentukan arah sejarah. “Adik Tian Xiao, sekarang aku akan mengatakan apa yang kami inginkan. Namun, sebelum itu, aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.” Suara Liu Xing Sheng terdengar sangat terukur. Jernih dan lembut, namun setiap kata yang keluar dari mulutnya memiliki bobot. Tidak ada keraguan di dalamnya. Setiap frasa terucap seolah telah dipertimbangkan puluhan kali, dan saat diucapkan, dunia seakan ikut memperlambat geraknya
Huling Na-update : 2025-06-28 Magbasa pa