Setelah menyimpan kristal jiwa merah tua, Afkar lanjut memeriksa Pohon Hantu Pemangsa Darah itu.Entah kenapa, meskipun makhluk jahat ini sudah mati, Afkar masih bisa merasakan aura kehidupan dari dalamnya."Hehe, jangan-jangan benda sialan ini bisa beranak? Ada anak pohon hantu di perutnya?" gumam Afkar.Detik berikutnya, dia mengayunkan Pisau Naga Es dan menebas langsung ke batang pohon tersebut. Diiringi suara tajam seperti pisau mengiris kulit keras, lapisan luar batang pohon itu terbelah oleh tebasan Afkar.Ketika Afkar melihat apa yang ada di tengah batang pohon itu, wajahnya langsung berubah drastis, dipenuhi ekspresi terkejut!"Viola?" Dia berseru kaget, tak percaya melihat seorang wanita yang terbungkus di dalam batang pohon itu. Wanita itu adalah adik sepupu Felicia, adik iparnya, Viola!Saat ini, mata Viola tertutup rapat. Dibanding sebelumnya, wajahnya tampak semakin cantik dengan aura yang tak bisa dijelaskan, antara menggoda dan mengerikan.Namun, Afkar sangat yakin bahwa
Read more