Afkar dengan mudah menyusul Gerlin, lalu mengangguk padanya dan berkata sambil tersenyum, "Lumayan. Di ujian kedua ini, aku rasa Leo juga belum akan menyerah untuk menghalangi kita. Tapi sebelumnya, aku mau kasih tahu dulu. Selama situasinya belum sampai membahayakan nyawa, aku nggak akan turun tangan. Jadi kali ini, kamu harus mengandalkan dirimu sendiri."Mendengar itu, Gerlin pun mengangguk mantap. Bahkan tanpa diingatkan pun, memang niatnya sudah begitu dari awal. Selama ini, dia bukan seseorang yang bergantung pada orang lain. Sejak kecil, dia sudah terbiasa menghadapi cibiran dan tekanan. Jadi, keteguhan hatinya bisa jadi bahkan lebih kuat dari yang Afkar bayangkan.Gerlin pun terus berlari cepat ke depan. Kecepatannya meningkat pesat. Dalam sekejap saja, sosoknya sudah lenyap dari pandangan sebagian besar peserta lain. Namun secepat apa pun Gerlin melaju, Afkar tetap bisa mengimbangi langkahnya dengan santai.Sementara itu, Leo dan kelompoknya mengejar mereka sejauh puluhan kilo
Baca selengkapnya