Di sebuah ruangan di lantai dua, ada sebuah meja kayu pir merah yang terlihat klasik dan elegan. Seorang pria tua sedang duduk santai di sana. Dia memegang cangkir teh kecil dan menyeruputnya perlahan. Pria tua itu adalah Alden."Menghadapi seorang ahli tingkat pembentukan inti, orang itu pasti akan kehilangan nyawa!""Hmph! Aku sangat penasaran, begitu dia mati, apa lagi yang bisa diandalkan Fajar untuk melawan kita?""Fajar benar-benar nggak tahu diri. Dia pikir sudah dapat dukungan kuat? Nanti, kalau sandaran itu runtuh ... hehe ...."Orang-orang di sekitarnya pun ikut angkat suara, sementara Alden mulai tersenyum puas. Bagi mereka, sehebat apa pun kemampuan bertarung Afkar, tetap tak ada artinya. Di hadapan para pesilat sejati dari dunia kultivasi, dia tetap tak berdaya.Saat itu, Hendra membuka suara, "Alden, nggak mungkin terjadi hal di luar dugaan, 'kan?"Alden menjawab dengan penuh keyakinan, "Tenang saja, yang turun tangan adalah seorang ahli tingkat pembentukan inti."Sebelum
Baca selengkapnya