Beberapa saat kemudian, di dalam kantor departemen bisnis, Evan menyerahkan ponsel kepada Afkar. Dia berujar, "Pak, ini ketua sekte kami, Pak Brian. Silakan bicara langsung dengannya!"Afkar mengangkat alisnya, lalu menerima ponsel satelit tersebut. Dia menyapa, "Ketua Sekte Surya Rembulan, Pak Brian?"Orang di seberang telepon mengiakan, lalu bertanya dengan suara dalam, "Apa kamu adalah klien yang datang hari ini? Siapa namamu?""Julukanku Inferno. Kamu bisa memanggilku seperti itu," jawab Afkar dengan santai.Brian tersenyum sinis, lalu bertanya dengan nada meragukan, "Hehe .... Kamu sangat merahasiakan identitas, bahkan nama pun nggak mau disampaikan. Jadi, gimana aku bisa percaya dengan informasi yang kamu berikan?"Afkar menjawab dengan suara rendah, "Pak Brian, kamu terlalu memikirkan hal yang nggak penting. Sekalipun aku menyebutkan namaku, bisa saja itu palsu, 'kan? Kenapa kamu harus repot soal beginian?"Afkar melanjutkan, "Sekarang, masalah utamanya adalah apakah Sekte Sury
Magbasa pa