Mendengar kata-kata Afkar, mata Jovan berkedip beberapa kali. Namun dalam sekejap, dia menimpali sambil menggeleng, "Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Maaf, aku cuma menjalankan tugas sesuai aturan. Kejadian ini dan serangan itu adalah masalah yang sangat serius dan berbahaya!"Sementara itu, Hendrik terlihat makin sombong. Mendengar kata-kata itu, dia tertawa terbahak-bahak dan berkata dengan percaya diri, "Afkar, sepertinya kamu tahu latar belakangku. Gimana? Sudah menyesal karena dulu berani melawanku? Kamu dan Felicia sebaiknya dengarkan baik-baik ucapanku. Hari ini, aku pasti akan menghancurkan kalian."Hendrik melanjutkan, "Memang benar, aku adalah anak angkat Bu Syntia. Dengan posisi itu, aku bisa dengan mudah menundukkan kalian di Magizta. Pak Jovan, cepat tangkap mereka. Kalau mereka punya nyali, coba saja melawan polisi. Ck, ck ...."Setelah mengatakan itu, Jovan mengangguk dan memberi isyarat kepada bawahannya. Namun tepat saat itu, terdengar suara seseorang yang mengu
Baca selengkapnya