Guru itu tidak begitu jelas tentang identitas Afkar. Namun, dia tahu bahwa ayahnya Shafa pasti bukan sembarang orang. Sebagai seorang guru, dia tidak akan sanggup menyinggungnya. Selain itu, Shafa sebenarnya adalah anak yang dikirim langsung oleh Keluarga Subroto. Dia sudah mendapatkan izin khusus dari pihak TK. Tentu saja, guru muda ini tidak akan berani banyak berkomentar.Melihat Shafa yang melompat-lompat dengan penuh semangat, seolah-olah tak sabar ingin masuk ke dalam TK, Felicia dan Afkar sama-sama menunjukkan tatapan penuh kelembutan dan kasih sayang.Sesaat kemudian, tatapan Afkar berubah menjadi lebih tegas. Mengantarkan Shafa ke Sekte Pemutus Nadi pada saat ini adalah keputusan yang terpaksa. Namun suatu saat nanti, dia ingin melihat Shafa tumbuh bahagia, seperti anak-anak lainnya. Dia ingin anaknya bisa pergi ke sekolah dan memiliki masa kecil yang lengkap.Setelah itu, Afkar mengantar Felicia ke Grup Safira. Hari ini, wajah istrinya terlihat lebih bersinar, seperti ada ron
"Pak Omar, sekarang kita harus gimana?""Apa kita akan menyerahkan pulau itu begitu saja kepada Sekte Surya Rembulan?"Pada saat itu, beberapa petinggi Keluarga Rajendra dunia misterius yang berada di sekitar Omar mulai melontarkan pertanyaan.Omar memukul pegangan kursinya, lalu membalas dengan ekspresi dingin, "Itu adalah sebuah nadi spiritual. Bahkan jika itu adalah nadi dengan kualitas rendah, tetap saja merupakan sumber daya kultivasi yang sangat langka. Mana boleh kita menyerahkannya begitu saja? Pulau itu, termasuk Afkar, nggak boleh dibiarkan begitu saja!"Usai berkata demikian, sepasang mata Omar berkilat dengan niat yang tajam, penuh kebencian, ketegasan, dan ambisi. Pewaris warisan naga leluhur dari Keluarga Rajendra Kuno itu bernama Afkar, 'kan?Bagus sekali. Kalau warisan ini bisa diperoleh oleh Keluarga Rajendra dunia misterius, mereka tidak perlu lagi bergantung pada Keluarga Rajendra Kuno di masa depan. Untuk bisa menjadi Kepala Keluarga Rajendra dunia misterius, Omar j
Bagaimanapun, tujuan akhir dari orang-orang dari Sekte Surya Rembulan adalah mendapatkan nadi spiritual. Yusran yang bertugas menjaga nadi tersebut tidak mungkin selamat. Namun, mereka tidak tahu bahwa pria bermata kuning itu sebenarnya mati di tangan Afkar.Singkatnya, saat ini Omar benar-benar merasa sangat sakit hati. Kebenciannya terhadap Sekte Surya Rembulan sudah makin mendalam.Di lapisan dunia misterius, bahkan di Keluarga Rajendra dunia misterius yang kuat ini, setiap pesilat tingkat kelahiran jiwa adalah kekuatan inti yang sangat berharga.Pertarungan ini tidak hanya membuat mereka kehilangan pulau dan nadi spiritual, tetapi juga mengakibatkan kematian dari tiga ahli tingkat kelahiran jiwa. Selain itu, entah ada berapa banyak ahli tingkat inti emas dan tingkat pembentukan inti mereka yang juga kehilangan nyawa.Dengan penuh kebencian di hatinya, Omar menggeram, "Mereka bahkan berpura-pura menjadi orang dari Keluarga Rajendra Kuno? Hmph! Aku nggak pernah memberi tahu Keluarga
Ketika Afkar dan Felicia sedang menikmati momen manis bersama, di tempat lain tepatnya di dalam wilayah Keluarga Rajendra dunia misterius.Kepala Keluarga Rajendra dunia misterius, Omar, sedang duduk di sana. Melihat Wahid yang penampilannya sangat kacau dan terpuruk, ekspresinya pun berubah-ubah.Wahid merupakan tetua agung dalam keluarga mereka dan memiliki kekuatan puncak tahap akhir tingkat kelahiran jiwa. Di lapisan dunia misterius, kekuatan seperti itu sudah sangat luar biasa.Sebelumnya, Keluarga Rajendra dunia misterius menemukan sebuah pulau yang memiliki nadi spiritual. Demi memastikan semuanya aman, mereka mengutus Wahid untuk menjaga pulau itu. Secara logika, dengan adanya pesilat seperti dia di sana, semuanya seharusnya aman. Namun kini, Wahid malah kembali dalam kondisi sangat kacau dan terpuruk.Wajah Omar terlihat sangat muram. Suaranya berat dan tegas ketika bertanya, "Paman Wahid, kamu bilang pulau itu sudah direbut? Orang-orang kita tewas dan terluka parah?"Selain m
Pada akhirnya, inilah kondisi yang memang ingin dilihat oleh Afkar.Pada malam hari itu, di Vila Emperor. Felicia yang sekarang tentu tidak akan lagi bersikap sok anggun seperti dulu, apalagi tidur terpisah dari Afkar.Hanya saja setelah kembali malam ini, Felicia malah mengusir Afkar keluar dari kamar tidur. Pria itu hanya bisa tersenyum kecut dan berpikir bahwa mungkin kata-kata Gwen tadi sudah membuat istrinya sedikit cemburu. Mungkin saja malam ini dia harus tidur di sofa ....Namun tak lama setelah itu, sekitar setengah jam kemudian, saat Afkar sedang bosan dan menonton TV, dia malah menerima telepon dari Felicia."Naik ke atas! Hmph!" Suara Felicia terdengar sedikit angkuh ketika memberi perintah di ujung telepon."Siap!" Mendengar ucapannya, Afkar merasa sangat senang. Dia pun bergegas naik ke atas.Di momen itu, Afkar tidak lagi menunjukkan sikap tegas seperti seorang ahli bela diri yang dingin dan tajam. Dengan perasaan yang bersemangat, dia membuka pintu kamar.Begitu pintu t
Melihat raut wajah Afkar yang sepertinya memang difitnah, Felicia malah memberikan pandangan tajam ke arahnya.Akan tetapi begitu Afkar selesai menjelaskan, Gwen menatapnya dengan pandangan penuh arti. Mata indahnya menunjukkan perasaan yang sedikit rumit. Sesaat kemudian, dia melirik Fadly dengan tajam sambil memberi tahu Afkar, "Sebenarnya, nggak bisa dibilang sudah melepaskan juga.""Hanya saja, Kak Afkar itu bagaikan figur idola yang luar biasa dalam hatiku. Aku mengagumi dan mengidolakannya, tapi aku tahu bahwa dia adalah sosok yang sangat jauh dan nggak akan bisa aku jangkau. Aku juga tahu bahwa dia adalah pria yang nggak akan pernah bisa kudapatkan," jelas Gwen.Kemudian, Gwen menatap Fadly dengan tatapan lembut. Dia melanjutkan, "Fadly, sebaliknya kamu membuatku merasa lebih nyata. Aku tahu kamu bisa menemaniku, melindungiku, dan juga jauh lebih cocok untuk aku. Bagiku, Kak Afkar seperti dewa yang turun dari langit, sementara kamu adalah orang pertama yang begitu berarti bagiku