Dia kembali menyesap teh hangatnya dan menggigit sedikit ujung cookiesnya.Giana semakin heran melihat tingkah ibunya.Dia mendekat dan memprotes, “Kalau bukan memelas terus apa namanya?”Shirley pun menatap Giana. “Begini, sayangku ... putriku. Tamara itu mengundang kita sebagai satu-satunya keluarganya pada saat pernikahan. Kehadiran kita ini sangat penting lho. Jadi, kalau kita tampil kucel, atau tidak glowing seperti tamu lainnya, pastilah Tamara akan malu.Karena itulah, dia pasti akan bersedia memberikan dana untuk kita.”Giana berpikir keras dan masih merasa kurang setuju. “Justru itu, ngapain kita menjaga dia agar tidak malu di hadapan keluarga suaminya?”Giliran Shirley menatapnya dengan rasa putus asa dan kekesalan.“Giana! Kalau dia memberikan kita dana, dana itu hanya sebagian saja kita belikan gaun. Sisanya bisa kita pakai untuk yang lain! Mom sendiri memiliki banyak cicilan yang belum lunas. Apalagi perhiasan dari Kenya yang satu tahun lalu itu masih banyak sekali cicila
Terakhir Diperbarui : 2025-07-18 Baca selengkapnya