Ucapannya itu mendapat tatapan dalam dari Sergio.Setelah beberapa saat, dia bergumam rendah, “Sudah kuduga.”Tangannya mengelus rahangnya yang terpampang rambut-rambut pendek yang halus.Tilly merasa malu mendengar komentar Sergio. Tapi apa boleh buat, dia memang tak bisa. juga tidak mau.Lagipula ...“Untuk apa mengumpulkan buah berry lalu membuat selai dan menjualnya? Aku tidak sefrutrasi itu membutuhkan uang. Gajiku setiap bulan cukup. Jika kurang, aku tinggal meminta pada padre, atau Travish.Gampang,” ujarnya yang langsung mendapat respon tatapan tak bisa berkata-kata dari Sergio.Tilly berkata lagi, “Ya, iya! Kau saja yang terlalu ribet. Buat apa menjual selai, menjual ukiran kayu bass. Kalau gajimu kurang, lebih baik kau bekerja keras agar mendapat promosi. Dengan begitu gajimu pun naik drastis.”Mendengar Tilly mulai membicarakan gaji dengan cara seperti itu, Sergio pun kehilangan se
Last Updated : 2025-10-03 Read more