Sergio yang sudah di ambang pintu kamar, jadi berbalik lagi.“Aku bilang pulang, Tilly!” katanya datar, tapi terdengar dingin dan menggelegar.“Tidak!” kata Tilly dengan gelengan kepalanya. “Kau masih lemah, Sergio.”“Aku tidak apa-apa. Pulanglah!” kata Sergio lagi sangat keras kepala.Tilly yang merasa tak bisa berkilah lagi, mulai menggunakan nama ayahnya sebagai alasannya. “Tapi, ayahku akan marah kalau aku meninggalkanmu sendirian, Sergio!”Mendengar itu, Sergio meledak dalam marahnya.“Itulah masalahmu! Kau selalu melakukan sesutau berdasarkan keinginan orang lain. Bukan keinginanmu sendiri!Jika bukan Travish meneleponmu semalam menyuruhmu datang ke rumah sakit, aku yakin kau takkan pernah mau datang, kan?”Tilly menggeleng lemah. Melihat Sergio memarahinya saja rasanya hati Tilly sudah remuk. Apalagi Sergio sekeras ini menuduhnya.“Kau tidak sudi menjengukku, bukan?” cecar Sergio lagi dengan melangkah maju, mendekati Tilly.Tilly menggeleng lagi. “Bukan begitu ...” dia mulai me
Last Updated : 2025-10-18 Read more