Sergio mengantar Tilly ke kantor, tapi di hari berikutnya.Selama sehari penuh, Tilly yang membolos lalu menemani Sergio berkebun. Mereka memanen kentang dan wortel bersama. Lalu setelah semua terkumpul, Sergio mengajaknya berburu.Kali ini mereka tidak mendapatkan apa-apa dan semua itu karena Tilly.“Ssttt! Ada di sana,” ujar Sergio sambil menunjuk sebuah pohon tak jauh dari mereka.Sergio sudah tdiak bergerak, mengeker senapan anginnya ke arah yang dituju.Jarinya hampir menarik pelatuk, tapi tiba-tiba, “Jangan!”Duaar!Tentu saja tembakan meleset dan burung-burung berterbangan.Sergio menoleh perlahan dengan raut menahan kesal ke arah Tilly.“Jangan bilang kau kasihan?”“Iy- iya sih ... hehehe.”Sergio memejamkan matanya, seraya menancapkan senapan di tanah.“Seharusnya kau tinggal di rumah saja,” katanya pelan, berusaha untuk tidak terlihat kesal.“Aku takut sendirian di rumah,” ujar Tilly dengan mata puppy eyes yang meminta belas kasihan. Jelas itu hanya alasannya saja.“Lalu kau
Last Updated : 2025-10-21 Read more