Tenji berterus terang.Dia menjelaskan, "Saat telapak tangan kami bertemu barusan, aku menusukkan jarum beracun ke telapak tangannya pada detik aku menarik diri."Mata Wirano membelalak. Dia menoleh pada Nabila yang menjadi lemah."Rupanya begitu! Tidak heran Kak Nabila tidak bisa mengelakkan serangan tapakmu itu! Tenji, kamu benar-benar hina!"Nabila menguatkan diri, mencoba menggunakan kekuatan internal untuk mengeluarkan jarum beracun itu.Sayangnya, tidak berhasil.Ekspresi Tenji tenang, juga ada sedikit perasaan tidak berdaya."Bukankah sudah kubilang, harus hati-hati saat beradu tapak dengan yang lain.""Tenji ...." Wirano membentak dengan gusar, "Dasar kamu tidak tahu malu!"Wirano berdiri di depan Nabila untuk melindunginya."Kak Nabila, kamu pergi dulu. Aku tahan dia!"Nabila langsung mendongak, seperti tidak memercayai apa yang didengarnya.Wirano juga sadar diri.Nabila pun tidak mampu mengalahkan Tenji, apalagi dirinya.Akan tetapi, dia tidak bisa berdiam diri membiarkan Te
Read more