All Chapters of Aduh Jenderal Tak Tahan: Chapter 1681 - Chapter 1690

Nabila tidak menyangkal pemikiran Yohan."Tania memang bilang seperti ini, tapi aku merasa kita tetap harus cari tahu tentang kebenaran dari kejadian ini pada waktu itu."Dia pernah berinteraksi dengan Tania dan mengetahui jika ucapan wanita itu tidak sepenuhnya benar.Clayton menajamkan telinganya untuk berusaha memahami apa yang sedang dibicarakan oleh ayah dan ibunya, tapi gagal.Nabila mengelus kepala Clayton dengan tatapan yang lembut."Clayton dipuji oleh gurunya hari ini. Guru Clayton bahkan mengisyaratkan jika selama dia tidak terpengaruh oleh Arvin, dia bisa menyelesaikan pelajaran tahun ini lebih cepat dari jadwal."Clayton memahami ucapan ini, jadi dia mendongak.Yohan memujinya, lalu bertanya, "Bagaimana kondisi flu Arvin? Apakah sudah membaik?"Nabila berkata dengan tenang."Dia baik-baik saja, kamu akan tahu kalau menjenguknya. Arvin memang terjangkit flu, tapi dia malah terlihat lebih energik dan terus berbicara tanpa henti.""Anak seusianya selalu bertanya 'kenapa' tanp

Setelah hujan salju lebat terakhir turun sebelum tahun baru, Rega jatuh sakit.Yohan mengutus tabib kekaisaran untuk mengobatinya, tapi ditolak.Pada akhirnya, Yohan menjenguknya secara pribadi.Di dalam ruangan yang remang-remang dan dingin, Rega berbaring di atas tempat tidur, seperti mayat yang tidak bernyawa.Yohan mengerutkan keningnya.Sejak kecil, dia sangat menghormati kakaknya.Dulu Yohan sangat iri pada Rega karena dia sangat disayang oleh ayah mereka.Hanya saja pada saat ini ....Rega terbatuk beberapa kali, lalu tersenyum getir. "Istana ini penuh dengan kebenaran dan hal-hal yang palsu, seolah-olah ini adalah ilusi."Yohan menggelengkan kepalanya saat melihat tampangnya yang lesu."Mendiang Kaisar sudah meninggal, kenapa kamu masih tenggelam dalam masa lalu?"Rega menoleh, mengalihkan tatapannya dari bagian atas tenda ke arah Yohan."Aku bukan orang yang berpikiran terbuka dan murah hati sepertimu.""Aku perlahan-lahan bisa memahami usaha mendiang Kaisar, bagaimana aku bis

Raja Serangga Beracun di dalam tubuh Fiona memaksanya untuk tinggal di Klan Namrian.Kalau meninggalkan Klan Namrian terlalu lama, Fiona akan menderita serangan balik.Pangeran Rio menatap Fiona dengan tajam."Fiona, kamu tahu aku mengkhawatirkanmu.""Alden juga membutuhkanmu."Fiona yang buta malah merasa sangat damai.Dia tidak ingin menghadapi wajah sedih Pangeran Rio, juga tidak ingin melihat air mata Alden mengalir di wajah saat meninggalkannya."Pergilah.""Untuk Alden.""Selain itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang kesehatanku.""Selama Raja Serangga Beracun bisa disingkirkan, cepat atau lambat aku akan pergi mencari putraku.""Bagaimana denganku?" tanya Pangeran Rio dengan suara memelas, "Fiona, akankah kamu mencariku?"Fiona tidak tahu harus berkata apa.Saat ini Pangeran Rio langsung berkata."Aku akan membawa Alden kembali ke Kota Zordo untuk memulihkan diri seperti yang kamu minta.""Tapi Fiona, kita harus menikah dan menjadi suami istri lagi."Fiona tertegun."Ap

Fiona berdiri di dekat pintu, suaranya tegas."Ya, aku sudah memikirkannya!"Pangeran Rio masih khawatir Fiona akan menyesal. Wajahnya terlihat serius.Husain mencoba membujuknya."Kak, tidak perlu terburu-buru, 'kan? Bagaimana kalau ada perubahan? Bagaimana kalau ada cara untuk mengeluarkan Raja Serangga Beracun dan menyimpannya?"Fiona mendorong Husain ke samping."Nenek moyang kita memurnikan ini untuk menciptakan miasma beracun di seluruh empat perbatasan Klan Namrian, tapi setelah pertempuran ini, Klan Namrian telah menjadi bagian dari Negara Nardi. Keberadaan Raja Serangga Beracun tidak lagi berguna dan hanya akan membangkitkan kecurigaan Negara Nardi.""Klan Namrian tidak lagi butuh racun. Meski bisa melindungi kita dari penjajah asing, racun juga memengaruhi tubuh dan pikiran rakyat Klan Namrian. Lebih baik angkat senjata dan melindungi diri sendiri daripada hanya mengandalkan perlindungan dari hal lain.""Kedua, seseorang dari setiap generasi harus dikorbankan untuk mewarisi w

Fiona memeluk Alden erat-erat. Aroma putranya membuatnya sama sekali tidak merasakan sakit.Dia terlalu malas memedulikan Pangeran Rio.Tidak tahan dengan pertanyaan Pangeran Rio yang tiada habisnya."Fiona, kamu benar-benar akan ikut dengan kami?""Kapan kita berangkat?""Lebih baik segera saja. Kita akan berangkat besok!"Fiona mulai pusing karena keributan itu."Oke, oke, biarkan aku tenang sebentar.""Kenapa kamu begitu cerewet?"Pangeran Rio tersenyum dengan air mata berlinang sambil memeluk Fiona dan Alden."Aku sangat bahagia. Fiona, akhirnya kita bisa keluar dari tempat terkutuk ini ...."Fiona, "!"Tempat terkutuk?!Akhirnya Pangeran Rio tidak lagi berpura-pura? Perasaan yang sebenarnya mulai terungkap.Pangeran Rio terlambat menyadari kesalahannya.Akibatnya, dia diusir dari ruangan....Kota Zordo.Surat resmi Pangeran Rio sampai ke Yohan.Setelah mengetahui Johny masih hidup dan telah terjebak dalam cengkeraman Raja Serangga Beracun, wajah Yohan menjadi dingin.Dia tidak me