Ketika Ryan melangkahkan kaki ke tangga, tubuhnya diserang oleh tekanan spiritual. Namun, itu tidak cukup untuk memperlambatnya sekarang. Tak butuh waktu lama Ryan segera tiba di lantai kedua. Saat tiba di tingkat kedua, Ryan merasakan hembusan angin dingin menerpa dirinya, yang membuatnya menggigil. "Dingin sekali," gumam Ryan, merapatkan jubahnya. Udara di sini bagai pisau es yang menusuk hingga ke tulang. Melihat sekelilingnya, dia melihat sekelilingnya dipenuhi es dan salju. Lantai, dinding, dan bahkan langit-langit, semua ditutupi kristal es yang berkilauan. Cahaya biru pucat memantul dari permukaan es, menciptakan pemandangan yang indah namun mencekam. Pada saat yang sama, ada es besar di tengahnya, yang di atasnya terukir karakter-karakter kuno. Sayangnya, dia tidak dapat mengenali satu kata pun. Saat Ryan memeriksanya, kepingan salju jatuh, yang kemudian berkumpul dan mengembun menjadi sosok ilusi seorang lelaki tua berpakaian putih. Sosok ilusi itu menatap Ryan denga
Last Updated : 2025-05-24 Read more