Semua Bab Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Bab 1691 - Bab 1700

Lelaki tua itu menjadi sangat marah ketika mendengar ancaman terang-terangan itu. Urat-urat di lehernya menonjol menahan amarah. "Hmph! Kamu baru berusia sekitar 20 tahun, tetapi kamu telah mencapai Ranah Supreme Emperor yang menakjubkan..." "Apakah itu sebabnya kamu begitu percaya diri dan sombong?" "Aku harap kamu masih bisa mengatakan kata-kata besar itu setelah aku selesai menghabisimu!" Begitu dia selesai bicara, sosok lelaki tua itu bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan. Langit mendadak meredup, dan energi dahsyat melanda seluruh area sekitar mereka. Angin bertiup kencang, membuat dedaunan berterbangan dalam pusaran yang kacau. Tiba-tiba lelaki tua itu muncul di belakang Monica seperti hantu dan mengayunkan tongkat spiritualnya dengan ganas ke arah kepalanya! Suasana tampak membeku seketika, dan langit dipenuhi energi darah yang pekat. Bahkan waktu pun tampak melambat di bawah tekanan spiritual yang luar biasa. Tongkat itu bergerak dengan kecepatan mematikan hend

Ryan telah menyadari beberapa waktu lalu bahwa Monica tidak akan bisa menang dalam pertarungan ini, karena liontin giok yang dihancurkan lelaki tua itu untuk meningkatkan kekuatannya memiliki efek yang sangat aneh dan mengganggu. Kekuatan supernatural dari liontin itu benar-benar menyebabkan Kuburan Pedang bergetar tidak wajar! Bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk pembatasan spiritual. Karena sebagian besar kekuatan Monica berasal dari koneksinya dengan Kuburan Pedang, dia pasti akan terbatasi dan terpengaruh juga! Oleh karena itu, Ryan langsung menyerbu masuk ke dalam penghalang formasi sejak tadi dan menyiapkan Tombak Iblis Rhongomyniad yang siap sedia untuk menyerang. Dia tidak yakin apakah dia cukup kuat untuk sepenuhnya mengubah hasil pertarungan, tetapi dia tidak akan pernah membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Monica! WHOOSH! Energi dahsyat meletus dari sekujur tubuhnya saat ia melompat dengan kekuatan penuh ke depan Monica "Hancurkan!" raung Ryan dengan suara ya

Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, lelaki tua itu melotot ke arah Ryan dengan pandangan yang dipenuhi kebencian dan amarah. "Aku tidak peduli siapa dirimu sebenarnya, tapi kau telah berani menyinggung kehormatan Klan Spirit Blood! Kau akan mendapatkan balasan yang setimpal suatu hari nanti!" "Klan Spirit Blood telah berdiri tegak selama ribuan tahun lamanya. Dalam satu setengah tahun ke depan, mereka akan meratakan seluruh Gunung Langit Biru dan mengubahnya menjadi neraka!" Dia batuk darah sambil melanjutkan dengan suara yang semakin lemah, "Memangnya kenapa kalau kau berhasil membunuhku?" "Aku hanyalah yang terlemah dari kelima orang yang tersisa. Kalau kau bertemu dengan pemimpin sejati kami, kau bahkan tidak akan sanggup menahan satu pukulan pun darinya!" Ryan menatap dingin ke arah lelaki tua yang sekarat itu dan menggelengkan kepalanya dengan ekspresi bosan. "Kamu terlalu banyak bicara untuk orang yang akan mati." Dia memutar Tombak Iblis Rhongomyniad dengan gerakan elegan

Ludwig yang menjaga wilayah tengah tengah memejamkan matanya untuk berkonsentrasi. Auranya tiba-tiba meningkat drastis, dan dia memegang erat kristal di tangannya, yang jauh lebih besar dan berkilau dibandingkan dengan yang baru saja diperoleh Ryan. Kristal itu juga mengandung qi asal yang sangat pekat. Matanya berubah dingin bagai es saat dia mulai membentuk segel rumit dengan jari-jarinya. Rune kuno berwarna darah muncul samar-samar di udara, dan dia tiba-tiba mengulurkan jari telunjuknya dan menunjuk tajam ke rune kuno tersebut. KRAK! Rune itu hancur berkeping-keping dan berubah menjadi bintang-bintang yang memenuhi langit dan berhamburan ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Akhirnya, serpihan rune itu melekat pada formasi besar yang menutupi seluruh area di sekitarnya. Riak-riak energi muncul di permukaan formasi itu, dan suara tua yang mengerikan tampaknya datang dari sembilan langit yang luas, sementara tanah mulai bergetar hebat seperti gempa bumi. Formasi pelind

Ludwig jelas merupakan Kultivator yang terkuat di antara keempat orang yang tersisa, dan juga pemimpin tidak terbantahkan mereka.Pak Tua Ludwig yang tampak bijak itu tersenyum tanpa menunjukkan sedikitpun amarah. Kemudian, dia melambaikan tangannya dengan gerakan lembut, dan Kakak Ketiga langsung terdorong kembali ke posisi semula tanpa bisa melawan."Membunuh mereka dan membalas dendam memang akan terjadi," katanya dengan nada tenang namun mengancam, "Tapi aku masih punya banyak pertanyaan penting untuk mereka, jadi mereka belum boleh mati sekarang."Setelah berkata demikian, lelaki tua itu maju tiga langkah dengan anggun, meletakkan tangannya di belakang punggung dan menatap Monica dengan sorot mata yang tajam."Nona, Anda cukup beruntung bisa lolos dari cengkeraman kami beberapa hari yang lalu. Hari ini, kita bertemu lagi dalam keadaan yang berbeda. Namun, kali ini, Klan Spirit Blood tidak bermaksud membiarkan Anda lolos hidup-hidup!"Dia menjeda sejenak, matanya menyipit. "Aku s