“Iya tuan Mahyudin, aku selama ini sering di siksanya kalau tidak bisa memuaskan dirinya,” cetus Rayla mulai blak-blakan.Arti kalimat ‘memuaskan’ sama sekali tak di pahami Mahyudin.“Bagaimana caranya kabur?” cetus Mahyudin balik bertanya, ia yang tak berpengalaman bertanya langsung dengan Rayla.Di sinilah Rayla mulai sadar, remaja tanggung ini benar-benar masih polos dan lugu, tapi punya nyali besar plusnya lagi…nekat.“Kata memuaskan saja nggak paham, lucu juga ni orang, malah tanya-nya cara kabur!” batin Rayla.Rayla pun berpikir sejenak, setelahnya dia berbisik dan Mahyudin menganguk.Aneh tapi nyata keduanya, awalnya Rayla di bawah ancaman Mahyudin, kini sebaliknya, mereka bak kawan lama yang bertemu lagi, cepat akrab.Mahyudin dengan antusias dengar semua planning yang di sampaikan Rayla. Remaja tanggung tersebut saat ini seolah di ajari seorang guru saja jadinya.“Jadi sementara kamu tetap di sini, jangan kemana-mana, anak buah Tuan Abud sangat banyak berkeliaran,” kata Rayla.
Terakhir Diperbarui : 2025-05-02 Baca selengkapnya