Begitu ucapan itu dilontarkan, seseorang berseru, "Nomor tiga, 400 juta."Nomor tiga adalah Janice."Nomor tiga, 1 miliar."Hampir semua orang mulai ikut bersaing, semua berebut untuk mendapatkan nomor tiga. Wajah Jason di balik topengnya sudah menggelap.....Di sisi lain cermin, Janice menggambar sambil memikirkan cara untuk melarikan diri. Tiba-tiba, dia merasakan ada tatapan khusus yang menatap dirinya. Dia menggenggam pensil di tangannya tanpa merasa takut sedikit pun.Ketika hampir selesai menggambar, wanita yang tadi membawa mereka masuk, datang sambil membawa nampan berisi teh."Semua sudah bekerja keras, minumlah sedikit air dulu sebelum lanjut." Gelas pertama langsung diberikan kepada Janice. "Ini air hangat, cepat minum. Kalau nggak, nanti keburu dingin.""Baik, terima kasih." Janice tersenyum polos, mengangkat cangkir ke bibirnya. Setelah puas, wanita itu baru keluar dari ruangan.Siapa sangka, saat meminum air, Janice justru memuntahkannya ke lengan bajunya. Dia memakai ma
Baca selengkapnya