Selesai berbicara, wajah putih mulusnya merona. Dia menggigit bibir, tampak memikat. Bagi pria mana pun, ini adalah godaan mematikan.Jason menggenggam pinggangnya lebih erat. Mata hitamnya semakin dalam dan gelap. "Janice, kamu sadar apa yang kamu katakan?""Cium."Jason mengangkat tangan, membelai rambut di sisi wajahnya, lalu perlahan menunduk. Napas keduanya bertaut, penuh dengan rasa manis, ambigu, dan tertahan ...."Nggak takut aku dibilang menindasmu?""Memangnya kamu jarang menindasku? Hari ini giliranku menindasmu!" sahut Janice dengan galak."Mm. Baiklah, kucium." Wajah tampan itu semakin mendekat.Janice berjinjit mencium bibir Jason, lalu terkekeh-kekeh bodoh, mirip sekali dengan gadis remaja."Aku sudah lama ingin menciummu, tapi mereka nggak membiarkanku mendekatimu. Mereka bilang aku dan ibuku bukan orang baik.""Setiap kali kamu pulang, aku selalu berdiri dari jauh untuk melihatmu. Aku selalu menunggumu melihatku. Sejak dulu, aku selalu menunggumu."Sejak kehidupan sebe
Baca selengkapnya