five years later."Bintang jangan ke sana!" Liliana berlari tergopoh-gopoh mengejar bocah yang akan berumur lima tahun dalam waktu empat bulan lagi. Wajah tuanya tampak begitu letih. "Bintang, dengarkan Oma. Jangan ke sana!" Liliana yang hilang kesabarannya pun tanpa sadar menarik telinga bocah yang menyebabkan bocah tersebut menangis. Tangis Bintang pecah seperti pecahan kaca di tengah sore yang lengang. Liliana tertegun sesaat. Rasa bersalah merayap dari ujung jemari hingga ke dada, menyesakkan. Ia jongkok perlahan, meraih bocah itu yang kini mendongak dengan mata berkaca-kaca."Oma nggak bermaksud jahat, Nak," bisiknya, suaranya serak. Ia usap pelan pipi Bintang yang mulai memerah. "Oma cuma capek mengejar kamu yang berlari kesitu kemari sejak tadi."Bintang terisak, namun tubuh mungil itu seakan tak terima dengan perlakuannya. Bintang berlari menjauh ke arah kamarnya yang membuat Liliana menghela napas panjang. "Biar saya saja yang mengejarnya, Nyonya," ucap pelayan menawarkan
Terakhir Diperbarui : 2025-07-04 Baca selengkapnya