Sementara di tempat lain. Silvia tampak duduk meringkuk di sudut ruangan, lutut tertekuk ke dada, jemarinya gemetar saat menggulir layar ponsel. Nafasnya pendek, panik kembali mencengkeram begitu ia melihat postingan dari keluarga korban yang telah ia lenyapkan. Foto-foto itu, doa-doa itu, komentar-komentar penuh duka dan kekhawatiran atas keberadaan yang tak di ketahui … semua seperti tangan-tangan tak kasatmata yang mencengkeram lehernya. Tubuhnya merinding. Sejak kejadian itu, tidur menjadi kemewahan yang tak lagi bisa ia nikmati. Setiap malam ia harus menahan kantuk yang menusuk seperti jarum, karena begitu matanya terpejam, mimpi-mimpi aneh itu datang lagi—bayangan gelap, bisikan yang memanggil namanya dan wajah korban yang selalu muncul semakin dekat, semakin jelas, semakin menuntut. Sementara itu di luar, Bintang menyibukkan diri dengan mencari-cari buah liar yang masih aman dikonsumsi. Hutan kecil yang tak jauh d
Last Updated : 2025-11-21 Read more