“K-Kak Jay?”“Hm, ini aku. Kenapa mukamu jelek sekali? Mana keponakanku?”“Kenapa kamu pulang tidak mengabari Mommy, Jay?” tanya Nyonya Malika terkejut kepulangan putra sulungnya. “Kejutan, Mom.” Pria jangkung itu tersenyum sambil menatap bayi mungil yang ada dalam dekapan sang ibu“Wah! tampan sekali. Mirip aku,” ujarnya takjub melihat sosok yang masih merah, terbungkus bedong biru.“Mana ada! Itu anakku, tentu saja mirip aku,” protes Air, tak terima putranya disamakan dengan kakaknya.“Kenapa tidak mungkin? Lihat saja, hidungnya mancung, bibir mungilnya… wow, persis aku.”“Tidak! Dia anakku. Seratus persen mirip aku!”Tuan Aksa menggelengkan kepalanya, kedua putranya jika sudah bertemu tidak pernah akur. Selalu saja berdebat dan berselisih. “Wah, istrimu cantik juga.” Goda Jayden usil melirik ke arah ranjang. “Heh! Dia milikku,” Air langsung memeluk Bulan yang sedang tidur, seolah ingin melindunginya dari tatapan kakaknya.“Heh, posesif sekali kau ini.”“Makanya cari istri!” sind
Last Updated : 2025-08-15 Read more