“Sial, aku harus bagaimana ini?” Gerutu Juned pada diri sendiri.Tanpa sadar, tangannya merayap ke bawah selimut, jari-jarinya menyentuh barangnya sendiri yang masih tegang. Nafasnya memburu, tubuhnya sedikit melengkung— Lalu tiba-tiba, dia mendengar suara gesekan kecil. Juned membuka mata sedikit, dan jantungnya nyaris berhenti. Cindy masih duduk di sudut kamar, tetapi sekarang matanya tertuju padanya—lebar, penuh keheranan, tapi tidak berusaha memalingkan pandangan. Bibirnya sedikit terbuka, wajahnya memerah. “Astaga aku lupa kalau dia masih di sini.” GumJuned membeku. Tapi entah mengapa, di bawah tatapan Cindy yang penuh rasa ingin tahu, tangannya justru tidak berhenti. Malah semakin yakin. Cindy tidak bergerak. Tidak protes. Hanya menatap, tetapi nafasnya kini semakin cepat. Juned memperhatikan bagaimana tangan gadis itu mencengkeram ujung rok seragamnya, jari-jarinya menekan lipatan kain dengan gemetar. Dengan gerakan lambat yang disengaja, Juned menyingkap selimu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya