“Itu... sangat besar dari yang kubayangkan,” lirih Alisa, tangannya secara naluriah menutup mulut. Juned mengeluarkan suara rendah antara tertawa dan mengerang. “Ini akan terasa lebih baik daripada terlihat, percayalah.” Dengan hati-hati, Juned mengambil tangan Alisa yang gemetar. “Kau boleh menyentuh,” ajaknya, menuntun jari-jari mungil itu untuk melingkari batang panasnya. “Pelan saja... seperti ini...” Alisa menarik napas tajam saat kulit lembutnya bersentuhan dengan tekstur yang sama sekali baru—hangat, berdenyut, dan luar biasa hidup. “Oh...” desisnya, mata membesar saat merasakan bagaimana benda itu bergetar di genggamannya.Juned berlutut di depan Alisa yang berbaring, jari-jarinya menyentuh kancing celana jeans dengan hati-hati. “Boleh?" tanyanya, memberikan Alisa kesempatan terakhir untuk menghentikannya. Alisa mengangguk, tangannya mencengkeram seprei di kedua sisinya. "Ya... tapi pelan-pelan," bisiknya, dada naik turun cepat. Dengan gerakan mahir, Juned membuka
Last Updated : 2025-07-12 Read more