"Coba pikirkan! Apa kontribusimu sebagai anakku selama ini? Bahkan mengurus perusahaan saja, kamu tidak bisa," cetus Iqbal.Iqbal mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah putrinya yang duduk berhadapan dengannya. Pria paruh baya itu berada di dalam penjara. Ia kehilangan jabatan sebagai tokoh politisi yang dihormati, dan juga seorang pengusaha yang sangat dikagumi. Belum lagi keadaan perusahaan yang ia miliki sangat kacau dan berantakan.Iqbal merasa dunia tidak adil. Ia kehilangan segalanya. Kehormatan, kemewahan, dan segala harta yang ia miliki, terancam lenyap tak tersisa. Seharusnya Diana bisa ia andalkan. Namun tidak bisa."Aku memang tidak berbakat di bagian bisnis. Karena bakatku sebenarnya di dunia desainer," sahut Diana dengan hati pedih."Dasar bodoh! Kamu sudah tahu ayahmu pebisnis. Tapi kamu tidak mau mempelajari bisnis dengan detail," sembur Iqbal.Iqbal tak henti-hentinya memaki sang anak. Sedari Diana mulai remaja, Iqbal sudah menekankan pada Diana agar mau belaja
Terakhir Diperbarui : 2025-05-13 Baca selengkapnya