Home / Rumah Tangga / Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku / Bab 148. Amarah Jeremy Yang Tertahan

Share

Bab 148. Amarah Jeremy Yang Tertahan

last update Huling Na-update: 2025-05-19 21:42:27

"Brengsek!"

Brak ...

Jeremy menggebrak meja melampiaskan emosi yang muncul di dadanya. Pria itu beranjak dari kursi dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia melayangkan tinjunya kedinding berulang kali hingga tangannya berdarah.

Kelvin yang melihat Jeremy marah, seketika merasa takut. Ia meraih ponsel milik Jeremy untuk membaca pesan masuk yang membuat pria itu marah. Rahang Kelvin ikut mengeras setelahnya.

"Jadi Diana pelakunya," desis Kelvin.

Jeremy beralih menatap sahabatnya dengan dada naik turun menahan gejolak emosi. "Aku tahu apa alasannya untuk melakukan ini. Dia benar-benar nekat."

Jeremy tertawa sinis. Pasti wanita itu masih berusaha untuk mencari cara agar melakukan pembebasan ayahnya. Karena Jeremy yang membawa Iqbal ke penjara, maka Jeremy diserang oleh Diana dengan cara seperti ini.

Kemarin berbagai ancaman yang dilakukan kepada Diana tidak menghasilkan efek apapun kepada Jeremy. Diana melakukan berbagai cara dengan segala usaha yang ia lakukan.

Diana bahkan melakukan pe
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 149. Bahaya Yang Mengintai

    "Ada dimana aku ini?" gumam Alka dengan rasa takut yang menyelubungi dadanya. Alka menatap sekeliling ruangan dengan atmosfer mengerikan yang ia rasakan. Dengan kondisi tubuh terikat seperti ini, Alka yakin bahwa ia diculik. Siapa yang menculiknya? Ia memejamkan mata mencoba mengingat kejadian yang entah beberapa lama sudah lewat. Alka terkejut dengan ingatan yang muncul. Ada seseorang membiusnya saat keluar dari kamar mencari sang suami yang tidak kunjung kembali. Dan pada akhirnya, kini ia disekap ditempat ini dengan kondisi terbelenggu. "Mas Jeremy?" lirihnya ketika mengingat sang suami. Dalam keadaan seperti ini hanya ada satu nama yang ia ingat. Jeremy. Suaminya. Bagaimana keadaan pria itu? Dan apa yang dilakukannya di rumah saat ini? Alka sudah menduga pasti Jeremy sedang kebingungan mencari keberadaannya yang tak tahu di mana. "Tolong!" teriaknya. Wanita hamil 7 bulan itu berteriak mencoba mencari pertolongan. Jika seandainya ada orang di luar, siapa tahu bisa membantuny

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 148. Amarah Jeremy Yang Tertahan

    "Brengsek!"Brak ...Jeremy menggebrak meja melampiaskan emosi yang muncul di dadanya. Pria itu beranjak dari kursi dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia melayangkan tinjunya kedinding berulang kali hingga tangannya berdarah.Kelvin yang melihat Jeremy marah, seketika merasa takut. Ia meraih ponsel milik Jeremy untuk membaca pesan masuk yang membuat pria itu marah. Rahang Kelvin ikut mengeras setelahnya."Jadi Diana pelakunya," desis Kelvin.Jeremy beralih menatap sahabatnya dengan dada naik turun menahan gejolak emosi. "Aku tahu apa alasannya untuk melakukan ini. Dia benar-benar nekat."Jeremy tertawa sinis. Pasti wanita itu masih berusaha untuk mencari cara agar melakukan pembebasan ayahnya. Karena Jeremy yang membawa Iqbal ke penjara, maka Jeremy diserang oleh Diana dengan cara seperti ini. Kemarin berbagai ancaman yang dilakukan kepada Diana tidak menghasilkan efek apapun kepada Jeremy. Diana melakukan berbagai cara dengan segala usaha yang ia lakukan. Diana bahkan melakukan pe

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 147. Alka Diculik

    "Kenapa lampunya mati?" Jeremy mengerutkan kening ketika kembali dari ruang kerja dan akan berjalan menuju kamar. Tadi saat dirinya melewati ruangan ini, lampu masih dalam posisi menyala. Dan saat ini masih pukul 9 malam. Tidak mungkin asisten rumah tangga mematikan lampu jam segini. "Mbak Mira!" Jeremy mencoba memanggilnya. Tidak ada sahutan. Mungkin Mira sedang berada di dapur atau di dalam kamarnya. Ia memilih untuk tidak memedulikan suasana saat ini. Jeremy kembali naik ke tangga dan berjalan menuju ke kamar. Istrinya pasti sudah menunggu kedatangannya. Namun, pria itu mengerutkan kening ketika melihat ranjang yang kosong dengan posisi selimut berantakan. Mungkin, istrinya sedang ke kamar mandi. Begitu pikirnya. Dan ia langkahkan kaki ke sana menyusul sang istri untuk membawanya tidur bersama. "Sayang!" panggil Jeremy. Jeremy membuka kamar mandi dan namun tanda-tanda istrinya di sana. Lagipula sebelum Jeremy pergi mengangkat telpon Kelvin, mereka berdua baru saja man

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 146. Menutupi Masalah

    Alka mematikan kompor setelah selesai dengan menu masakan yang ia buat. Ia mengangkat panci berisi sup dan memindahkannya ke atas meja. Matanya melirik ke arah jam yang bergantung di dinding dapur. Sebentar lagi, sang suami pulang dari bekerja.Alka menatap beberapa menu masakan yang telah selesai ia buat. Wanita itu tersenyum membayangkan sang suami akan senang dengan sambutan yang ia siapkan. Sebab, beberapa hari lalu Alka sempat berhenti masak karena kondisi tubuhnya yang lemah.Alka menurunkan pandangan. Satu tangannya terangkat mengusap lembut perutnya yang membuncit. Tak terasa dua bulan lagi ia akan melahirkan. Entah apa yang terjadi padanya nanti dan juga pada janin dalam kandungan. Mengingat kondisi kehamilan yang pertama dan kedua berbeda, Alka merasa was-was. Saat kehamilan pertama tak ada suami di sampingnya tetapi ia sehat. Sekarang meskipun ada suami Alka mengidap sakit yang cukup parah. Ia tak tahu bisa bertahan atau tidak nantinya setelah melahirkan anak kedua.Sebuah

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 145. Mantan Istri Kedua Dalangnya

    "Diana yang merencanakan semuanya. Dia dalangnya," kata Wilda menatap putra semata wayangnya."Benar, Pak Jeremy," timpal Alda.Jeremy dengan dingin bergantian menatap ibu dan wanita yang membunuh putranya. Ia seakan tak percaya dengan apa yang dijelaskan oleh Wilda dan juga Alda. Entah bagaimana ia harus mencerna semuanya. Jeremy akan berangkat ke kantor ketika Wilda menelponnya untuk datang ke lapas tempat Alda ditahan. Meskipun sebenarnya enggan, tetapi jeremy penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh ibunya. Ternyata, Wilda dengan gamblang menyebutkan siapa otak dibalik meninggalnya Naufal. Wilda menatap sendu jeremy. Wanita paruh baya itu, menggenggam lembut tangan putranya. Jeremy memejamkan matanya. Rahangnya seketika mengeras. Amarah di dalam jiwa seketika menguar. Ternyata seseorang yang selama ini ia cari adalah mantan istri keduanya. Jeremy kemudian mengalihkan pandangan terhadap ibunya. Ia mencoba memastikan kepada sang ibu bahwa apa yang ia dengar benar-benar fakt

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 144. Memutar Balik Fakta

    "Lain kali kalau ingin menjebak bawa teman. Jangan sendirian seperti tadi malam."Alka memasangkan dasi di leher suaminya. Jeremy baru saja bercerita tentang apa yang terjadi tadi malam. Sejujurnya ia merasa gelisah jika seandainya rencana sang suami gagal. "Tapi nyatanya aku tidak gagal, kan? Ada Kelvin yang menemani," jawab Jeremy.Alka berdecak. "Jangan menganggap sepele begitu. Bagaimana kalau misalkan Kelvin gagal. Jangan diulangi!""Iya, Sayangku." Jeremy tersenyum melihat istrinya mengomel. Baginya, Alka begitu menggemaskan bila sedang marah.Jeremy lebih memilih mengalah dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh istrinya. Pria itu tahu, bahwa sang istri merasakan gelisah dan takut, jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.Beruntung saja Kelvin bisa datang tepat waktu. Dan beruntung juga Jeremy bisa menahan rasa tak nyaman di tubuhnya, hingga ia dapat pulang dan dapat melampiaskan hasratnya kepada sang istri tercinta. Sehingga ia tidak menyakiti hati Alka."Sarapan dulu

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 143. Murka Kelvin

    Kelvin berlari menyusuri lorong hotel. Jantungnya berdegup kencang setelah mendapatkan kabar dari Jeremy bahwa pria itu berada di sini. Rahang Kelvin terlihat mengeras mengetahui bahwa ia tidak berhati-hati dengan seseorang yang ternyata ingin menjebak Jeremy.Lain kali, Kelvin tidak akan mau mengulanginya lagi menyetujui ajakan klien untuk bertemu di suatu tempat. Harus kelvin yang menentukan tempatnya atau Jeremy. Bukan klien yang bersangkutan. Kelvin kini telah berada di lantai 7 tempat Jeremy berada. Kelvin mengambil ponselnya mencoba menghubungi seseorang. Dan secara kebetulan, seseorang itu berada di dekat dengannya. Wanita yang merupakan sekretaris Diana berjalan melewati Kelvin."Tunggu!" Kelvin berjalan cepat dan menghadang langkah wanita itu."Berikan ID card deluxe room milik Diana," ucap Kelvin dengan tajam.Sekretaris Diana tersenyum sinis. "Maaf, Pak. Tapi Bapak tidak bisa masuk kamar pribadi orang lain." Kelvin menampilkan senyuman menyeringai. "Benarkah?" Sekretaris

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 142. Obat Dan Jebakan

    "Sayang!" Jeremy dengan gerakan cepat menarik tangan istrinya dan membawanya lari ke pinggir trotoar.Jeremy memeluk tubuh sang istri yang hampir saja tertabrak oleh mobil. Beruntung ia bisa bersikap sangat waspada. Jika tidak, istrinya sekarang pasti sedang terluka. Alka yang merasa syok, hanya diam mematung di dalam pelukan sang suami. Jantungnya berdegup dua kali lipat lebih kencang. Bibirnya bergetar, disertai dengan mata yang berkaca-kaca. Wajahnya cantik itu terlihat pucat pasi efek dari terkejut dan takut.Kejadian tadi benar-benar membuatnya trauma. Mobil itu, seperti sengaja ingin menyerang dirinya secara langsung. Jika saja Jeremy tidak cepat menariknya, mungkin ia sudah terkapar dan dilarikan ke rumah sakit. Dan janin yang ada di dalam kandungannya, bisa saja mengalami bahaya.Bukan hanya Alka yang merasakan syok dengan kejadian barusan. Jeremy pun merasakan hal yang sama. Pria itu berusaha menetralkan ritme detak jantungnya. Ia kemudian melirik wajah sang istri yang pucat

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 141. Anak Tak Berguna

    "Coba pikirkan! Apa kontribusimu sebagai anakku selama ini? Bahkan mengurus perusahaan saja, kamu tidak bisa," cetus Iqbal.Iqbal mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah putrinya yang duduk berhadapan dengannya. Pria paruh baya itu berada di dalam penjara. Ia kehilangan jabatan sebagai tokoh politisi yang dihormati, dan juga seorang pengusaha yang sangat dikagumi. Belum lagi keadaan perusahaan yang ia miliki sangat kacau dan berantakan.Iqbal merasa dunia tidak adil. Ia kehilangan segalanya. Kehormatan, kemewahan, dan segala harta yang ia miliki, terancam lenyap tak tersisa. Seharusnya Diana bisa ia andalkan. Namun tidak bisa."Aku memang tidak berbakat di bagian bisnis. Karena bakatku sebenarnya di dunia desainer," sahut Diana dengan hati pedih."Dasar bodoh! Kamu sudah tahu ayahmu pebisnis. Tapi kamu tidak mau mempelajari bisnis dengan detail," sembur Iqbal.Iqbal tak henti-hentinya memaki sang anak. Sedari Diana mulai remaja, Iqbal sudah menekankan pada Diana agar mau belaja

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status