Xuan Li menekuk jarinya, memantapkan pola formasi ilusi dan peredam suara di sekeliling Qing Peng. Cahaya formasi berpendar halus, nyaris tak terlihat di balik kabut. Ia memperkuat setiap simpul energi dengan presisi, memastikan bahwa medan perlindungan tidak bisa ditembus, baik oleh mata biasa maupun teknik penglihatan spiritual.Namun, sosok bayangan di atas pohon pinus tidak memberi waktu. Suara tawa dingin kembali terdengar, bagai bisikan angin yang membawa hawa kematian.“Hahaha… Kau benar-benar melindunginya. Atau, jangan-jangan, kau hanya menunggu kesempatan untuk merebut kekuatannya?”Xuan Li melompat ke udara, mendarat di atas dahan sejajar dengan lawannya. Tanpa ragu, ia berdiri tegak, tubuhnya menghadap langsung pria berjubah kelabu yang masih memegang seruling giok dengan rumbai merah menyala.Tatapan mereka bertemu. Mata Xuan Li tampak tenang, tapi ada kilatan dingin tersembunyi di baliknya.“Aku tidak menghalangi siapa pun,” ujarnya pelan, namun tajam. “Tapi itu tidak be
Last Updated : 2025-04-05 Read more