Keesokan harinya,Langit di atas istana naga ular dipenuhi kabut spiritual. Ribuan lentera naga melayang di udara, menyala dengan api dari inti laut dalam. Hari ini, penobatan Qing Peng akan dilangsungkan.Gong lonceng naga dibunyikan tiga kali. Para tetua, jenderal, dan bangsawan naga berkumpul di pelataran agung. Pilar batu giok menjulang di sisi kanan dan kiri. Aura naga kuno terasa menekan, menggugah darah keturunan naga siapa pun yang hadir.Namun, sebelum upacara dimulai, Xuan Li duduk bersama Qing Peng di salah satu paviliun kecil, menghadap ke kolam teratai hitam.“Tenangkan pikiranmu,” ucap Xuan Li singkat.Qing Peng menarik napas. Jubah upacaranya terasa berat. Tapi bukan karena bahan atau simbol di atasnya, melainkan karena peran yang menunggu.“Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan,” gumamnya. “Aku bahkan tidak tahu siapa sebenarnya aku...”“Kau akan tahu,” Xuan Li menoleh ke belakang. “Dia datang.”Langkah berat bergema dari sisi aula. Wen Huyui muncul, mengenakan jubah
Last Updated : 2025-04-07 Read more