“Ha ha! Kak Ravis, mengapa kau masih begitu bijak dan masuk akal?” Lyra tersenyum sambil menaikkan alisnya. Tatapan itu pun dibalas dengan pandangan penuh kasih dari Ravis. “Kakak ipar, tak perlu sungkan padaku. Aku akan membantumu memeriksa dulu,” ucap Ravis sambil menunduk dan dengan cekatan membuka perban di luka tersebut. Namun, saat melihat kondisinya, ia tetap saja mengernyit. “Lukanya agak dalam. Perlu dijahit beberapa kali. Apakah kau ingin menggunakan anestesi lokal? Namun perlu diingat, mungkin ada sedikit reaksi yang tidak diinginkan,” ujar Ravis sambil menatap Clara. “Tidak perlu, langsung jahit saja,” jawab Clara tegas. Ia tahu risiko anestesi lokal, dan baginya luka itu tidak terlalu parah. Hanya beberapa jahitan, bukan hal besar. Ia sudah pernah menanggung sakit yang jauh lebih berat di hatinya, jadi apa artinya rasa sakit fisik dibandingkan itu? “Ravis, apa kau tak bisa memberinya suntikan anestesi yang tidak berisiko? Betapa s
Terakhir Diperbarui : 2025-11-07 Baca selengkapnya