Setelah makan malam selesai dan piring-piring sudah dibereskan, William berdiri dari kursinya dengan raut wajah serius. Ia melirik sekilas ke arah Lavine, lalu berkata, “Lavine, ikut aku ke ruang kerja. Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu, berdua saja.” Nada suaranya terdengar biasa saja, tidak tinggi, tidak juga datar, tapi cukup untuk membuat jantung Lavine berdegup sedikit lebih cepat. Elle menatap Lavine penuh kekhawatiran, tapi Lavine hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyuman seolah berkata, aku baik-baik saja. Begitu pintu ruang kerja ditutup, suasana berubah drastis. Tidak ada suara canda atau obrolan santai. Hanya ada Lavine yang berdiri agak kaku di tengah ruangan, dan William yang perlahan berjalan ke arah mejanya, duduk, lalu mempersilakan Lavine duduk di kursi di depannya agar nyaman untuk mereka bicara. “Tidak perlu terlalu tegang,” kata William akhirnya, menatap tajam. “Aku hanya ingin mengenalm
Last Updated : 2025-05-04 Read more