Pada malam hari, saat Hafidz tiba di rumah sakit, ia mendapati Hafizah sudah menunggunya dengan senyuman. Di sampingnya, terdapat beberapa makanan dan selimut yang disiapkan untuk Hafidz jika ia ingin menunggu di sana."Selamat datang, Hafidz," sapa Hafizah."Ada apa ini? Kenapa kamu menyambut ku dengan begitu meriah?" tanya Hafidz."Saya hanya ingin menghargai kamu yang kemarin menunggu saya tanpa makanan dan selimut. Sekarang, karena saya sudah sadar, saya ingin memberikan semua ini. Anggap saja ini sebagai latihan saya sebagai calon istrimu. Meskipun kemarin kita tidak jadi menikah, bukan berarti kita tidak bisa bersatu, kan?" Hafidz mendekati Hafizah yang terbaring di tempat tidurnya dan menggenggam tangannya."Tentu, kita akan bersatu dan menjelajahi samudera yang luas bersama. Selain itu, kamu akan bersama Putri, yang akan menjadi anakmu."Hafizah tersenyum, terharu mendengar kata-kata itu. Ia merasa bahagia melihat orang
Terakhir Diperbarui : 2025-04-30 Baca selengkapnya