Akibat semalam, Sebastian terbangun lebih siang dari biasanya. Cahaya matahari yang menelusup melalui jendela tidak mampu membangunkannya tepat waktu seperti biasa. Dia menggeliat pelan, membuka matanya yang terasa berat, lalu menatap jam dinding. Sudah pukul 8 pagi. Dengan tergesa, dia bangkit dari ranjang, menyambar jubah tidur yang tergantung di sudut ruangan. Pakaian kerja sudah tersedia, berikut dengan dasi, sepatu dan yang lainnya. Dan itu adalah simbol bahwa dirinya harus segera bersiap. Clara memang terbaik dalam hal ini. Setelah membersihkan diri dan berpakaian rapi. Sebastian segera turun untuk sarapan. Waktu sarapan pun lebih lambat. "Maaf, aku terlambat," ucap Sebastian sembari mengecup kening istrinya. Clara tersenyum, mendapat perlakuan yang sudah semestinya. "Tidak masalah, aku tahu kamu lelah, Sayang." Pagi itu berjalan cukup tenang. Setelah sarapan bersama, dan mengantar keberangkatan suaminya hingga depan teras, Clara mendapat kabar dari rumah sakit di luar
Terakhir Diperbarui : 2025-04-25 Baca selengkapnya