Ruang yang tadinya terasa lapang, kini berubah penuh orang. “Tolong segera di mulai saja, Pa!” Erick berbisik tegas pada ayahnya. Disambut helaan napas dan anggukan. Erick sempat melirik Osara, merasa lega yang dia tidak ingkar janji, tangisnya benar-benar dihempas pergi. Meski mendengar bahwa riasan di wajah adalah karya sendiri, tetapi hasilnya penuh binar dengan aura wajah berseri. Merasa bersyukur dan lega, menyadari jika pengantin wanitanya itu cukup punya skil serta pintar menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi. Logikanya, lelaki mana yang tidak pongah jika pengantin perempuan tampak cantik dan cerah. Meski itu hanya sebatas kasat mata, sedang dalamnya hati… tidak seorang pun mendengarnya merintih. Sangat menakjubkan, acara sakral tersebut di mulai dengan cepat seperti yang diinginkan Osara. Sat set yang balance antara ijab, kabul dan pengesahannya pun berjalan serentak yang kompak tanpa ada kesalahan. Sah Sah Sah Sah Sah Ah, akhirnya terjadi sudah! Puaslah
Last Updated : 2025-05-18 Read more