"Ryan," pnggil Titi. "Hem?" Ryan yang sedang angkat beban pun langsung menoleh dan meletakkan alatnya. Titi sudah siap, "Katanya mau ketemu Kak Melati?" tanyanya. "Kan setengah jam lagi," ujar Ryan. "Kan setengah jam perjalanan ke sana," balas Titi. "Ya udah, bentar aku siap-siap." Titi menghela npas, kebiasaan sekali pria itu kalau janjian. Tidak sih, sepertinya hanya dengannya ia santai, sementara dengan pekerjaannya sangat disiplin. Tiba-tiba Sifa memeluk pinggangnya dengan erat. "Mama! Aku gak boleh ikut nih?" tanya Sifa seolah membujug sang ibu. Titi pun mencium pipi putri tercintanya itu. "Enggak dulu ya, Sayang. Nanti kalau Mama udah pulang, Mama akan ajak kamu ke suatu tempat yang bagus dan kita jajan di sana." "Janji?!" ujar Sifa. "Iya, Sayang. Bantu doain Mama ya ... biar urusan kami lancar. Jadi, Mama bisa tepatin janji." "Oke, Mama." Kemudian Titi pun pamit pada Nyonya Miller dan Sifa untuk pergi menemui Melati seperti yang sudah direncanaka
Last Updated : 2025-05-09 Read more