Angin mati, udara terasa beku seolah waktu sendiri menolak bergerak. Langit kelabu membentang, berat dan penuh luka, seakan menahan tangisan. Tanah retak membentang di bawah kaki, retakan panjang yang menjerit dalam diam. Asap putih keperakan menggantung berat di udara, mengendap seperti tirai usang yang tak kunjung terbuka. Aroma tajam ozon bercampur bau darah membakar hidung, menusuk paru-paru hingga dada sesak. Debu sihir beterbangan perlahan, melayang seperti kepingan salju kotor yang tak mau hilang. Elian terhuyung lalu jatuh berlutut, lututnya menghantam tanah hangus yang retak dan berselimut abu. Debu tipis terangkat perlahan, menari-nari di udara pekat. Tangannya yang gemetar mencengkeram gagang Luceor, pedang suci yang kini nyaris padam, hanya menyisakan kilau biru yang redup, bagaikan bara kecil yang tersisa di ujung malam yang panjang dan dingin. Detak jantungnya masih berdentam keras di telinga, menenggelamkan dunia. Di hadapannya, tubuh Azr
Last Updated : 2025-05-25 Read more