Andini tetap tenang dan hanya berkata dengan dingin, "Hanya hamba yang bisa mengobati racun di tubuh Putra Mahkota."Mendengar hal itu, senyum di bibir Permaisuri semakin melebar. "Oh ya ... rupanya kamu benar-benar mengambil kendali atas diriku, ya! Meski Putra Mahkota enggan menukar darah demi menyelamatkan Safira, aku tetap nggak tega melihatnya tewas ...."Pada akhirnya, malah darah dagingnya sendiri yang menjadi beban baginya. Saat berkata demikian, sejenak mata Permaisuri memancarkan kebencian. Dia memandang Andini dingin dan melanjutkan, "Aku telah memerintahkan orang untuk membawa Kaisar keluar dari Istana Kehangatan, tujuanmu sudah tercapai.""Tapi, Andini, Safira tewas karena racun, Putra Mahkota dan Kaisar pun berturut-turut diracuni. Perkara ini, tentu harus ada yang menanggung, bukan?""Ada hal yang harus rela dilepaskan, meski berat! Nggak mungkin aku membiarkan dirimu dipermainkan kamu selamanya, bukan? Kalau kamu berani mengacaukan masalah ini lagi, aku akan membuatmu m
Read more