Andini mengangguk sedikit, lalu mereka berdua duduk bersama. "Kenapa hari ini kamu tiba-tiba ingin menemuiku? Ada urusan apa?" tanya Abimana hati-hati.Sebenarnya, saat menerima surat dari Andini, dia memang agak khawatir. Khawatir Andini tahu tentang Dianti, makanya tiba-tiba mencarinya. Akan tetapi, dia tetap menyimpan sedikit harapan. Mungkin saja, Andini telah menyesal.Bagaimanapun, dia masih belum lama mengenal Surya dan mereka belum terlalu dekat. Tinggal di bawah satu atap dengan orang yang belum akrab tentu terasa tidak nyaman. Jadi Abimana berpikir, mungkinkah Andini ingin pulang?Meski dalam hatinya dia juga sadar, kemungkinan itu sangat kecil. Namun, sekecil apa pun kemungkinannya, dia tetap ingin menggenggam harapan itu!Andini menuangkan segelas arak untuk Abimana. "Aku nggak terbiasa minum yang lain, jadi hanya memesan sebotol arak plum."Abimana menerima cawan araknya dan menyesap sedikit, lalu berkata, "Aku tahu kamu paling suka arak plum. Nanti akan kusuruh orang meng
Magbasa pa