Begitu mendengar kata "sepuluh hari", Safira langsung mendengus dingin, lalu melangkah masuk ke dalam Kediaman Pangeran Surya. Andini pun mengikuti di belakangnya.Di belakang mereka, gerbang besar kediaman perlahan tertutup, sekaligus menghalangi pandangan dan suara keramaian dari luar. Barulah Safira menghentikan langkah, lalu berbalik menatap Andini."Perkenalkan, ini pelayan pribadi istanaku, Ranti," ujarnya.Mendengar itu, Andini pun memandang ke arah pelayan tersebut. Ranti menatapnya dengan angkuh, seolah-olah merasa hebat karena majikannya adalah seorang putri.Andini hanya menanggapinya dengan tenang, lalu membalas dengan sedikit anggukan hormat. Namun, justru sikap itu membuat Ranti semakin pongah. Padahal dia hanyalah pelayan yang melayani Safira, tetapi tingkahnya seolah dia sendiri adalah seorang putri.Jelas sekali, dia belum menyadari bahwa ajalnya tidak jauh lagi.Melihat Andini menunjukkan rasa hormat bahkan pada pelayannya, Safira pun menyeringai mengejek."Benar juga
Baca selengkapnya