Selesai berbicara, dayang itu pun keluar.Melihat tingkah si dayang tadi, Adara tampak sangat terkejut. Begitu dayang itu benar-benar meninggalkan ruangan, barulah dia bertanya, "Nona Andini percaya padanya?"Andini mengambil sesendok ramuan, meniupnya pelan, lalu menyuapkannya ke mulut Adara. "Bukan soal percaya atau nggak. Dia nggak ingin mati, jadi pasti tahu apa yang harus dilakukan."Adara membuka mulut dan meminum ramuan itu. Melihat ketenangan Andini, dia pun mengangguk. Kemudian, dia bertanya lagi, "Berapa lama lagi aku bisa hidup?"Andini tertegun. Bukan bertanya apakah dia masih bisa hidup, melainkan berapa lama lagi. Ada rasa nyeri tak jelas mencengkeram hatinya.Wajah Andini tetap tenang. Dia menjawab dengan suara rendah, "Jangan sembarangan. Selama aku di sini, kamu pasti akan hidup lama."Mendengar itu, Adara tersenyum tipis, tampak bahagia. Namun, jelas dia tidak percaya.Setelah meneguk sesendok lagi, dia berucap, "Aku tahu kondisiku. Tadi aku berdarah, 'kan?"Andini ke
Baca selengkapnya